Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid JIC Belum Direnovasi Sejak Kebakaran, Pengurus: Harus Dibangun Ulang

Kompas.com - 17/11/2022, 19:17 WIB
Zintan Prihatini,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang sempat melanda Masjid Raya Jakarta Islamic Centre (JIC), Jakarta Utara, beberapa waktu lalu menyisakan kerusakan berat pada sejumlah struktur bangunan.

Kepala Pusat Pengkajian Pengembangan Islam Jakarta atau JIC, Muhammad Subki mengatakan, usai terbakar hebat, kondisi masjid hingga kini makin memprihatinkan. Pasalnya, insiden kebakaran menyebabkan kubah besar yang menjadi ikon masjid hancur berantakan.

"Setelah peristiwa musibah kebakaran beberapa waktu yang lalu, jadi memang semua atap itu runtuh akibat dari sebuah pekerjaan yang mungkin terjadi kecelakaan," jelas Subki saat dikonfirmasi, Kamis (17/11/2022).

Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Bakal Sponsori Renovasi Masjid JIC, Pengelola Bersyukur

Dikatakan oleh Subki, kebakaran merusak bangunan masjid yang menyebabkan tempat ini tak bisa lagi digunakan. Diperlukan renovasi total untuk mengembalikan bangunan yang terbakar pada Rabu (19/10/2022) lalu itu.

"Atapnya itu 100 persen ya (rusak), dan ini memiliki efek (ke bagian) samping kiri kanan depan belakang," tutur Subki.

"Kelihatan lantainya juga ini rusak, tembok-temboknya juga ada sebagian besar kebakar. Jadi kemungkinan besar ini harus dibangun dari awal kalau ingin aman," katanya lagi.

Kendati kebakaran melalap kubah masjid raya tersebut, kegiatan keagamaan tetap dilakukan di area seputar JIC. Subki berujar, kegiatan ibadah dialihkan ke convention hall. Di sana terdapat ruangan untuk menampung sekitar 2.000 jemaah.

"Sudah satu bulan ruang ibadah utama tidak digunakan, sehingga ketika terjadi musibah itu tidak ada korban jiwa," ungkapnya.

Baca juga: Belum Ada Tersangka Kasus Kebakaran Kubah JIC, Polisi Tunggu Hasil Puslabfor

Renovasi menunggu keputusan Pempov DKI

Saat ditanya terkait renovasi Masjid Raya Jakarta Islamic Center, Subki menyampaikan, masih menunggu keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Pihaknya juga tengah menanti langkah yang akan diambil Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono berkait pembangunan kembali masjid tersebut.

"Jadi kami tidak bisa melakukan pembangunan kembali kecuali itu dilakukan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta," sebut Subki.

Diberitakan sebelumnya, masjid yang bisa menampung 20 ribu jemaah itu mengalami kebakaran pada Rabu (19/10/2022). Kala itu, pemadam kebakaran menurunkan 21 unit mobil dengan 105 personel.

JIC sendiri merupakan sebuah masjid serta lembaga pengkajian dan pengembangan Islam di Jakarta. Jakarta Islamic Centre menempati lahan bekas kawasan pelacuran terbesar di Jakarta, yaitu lokalisasi Kramat Tunggak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com