Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spekulasi Psikolog Forensik: Kematian Keluarga di Kalideres Ada yang Disengaja

Kompas.com - 22/11/2022, 14:33 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kematian empat orang dalam satu keluarga di dalam rumahnya yang berada di Kalideres, Jakarta Barat, masih menjadi teka-teki.

Ahli psikologi forensik Reza Indragiri menuturkan terdapat berbagai kemungkinan penyebab kematian keluarga tersebut.

Salah satunya, ia berspekulasi bahwa adanya kematian yang disengaja.

"Salah satu spekulasi yang dapat diuji adalah satu keluarga tersebut secara sengaja atau terencana mencapai kematian mereka sendiri," ujar Reza saat dikonfirmasi, Selasa (22/11/2022).

Spekulasi itu timbul atas sejumlah temuan kasus di lokasi kejadian seperti posisi jenazah yang tertata, hingga permintaan pemutusan aliran listrik.

Baca juga: Karakter Pesan dalam Ponsel Keluarga Tewas di Kalideres: Kata-katanya Rapi, Terlihat Berpendidikan, Ada Bahasa Inggrisnya

"Indikasinya, sebagaimana pemberitaan media massa, kondisi dalam rumah yang rapi (sampah tidak berserakan di sembarang tempat), permintaan agar PLN memutus aliran listrik, dan posisi jenazah yang tertata (tidak bergelimpangan secara acak)," jelas Reza.

Selain itu, rencana pihak keluarga korban yang ingjn mengkremasi jasad-jasad tersebut juga menjadi faktor penambah atas spekulasi bunuh diri.

Menurutnya, dalam masyarakat yang mempraktikkan kremasi, kematian adalah transisi dari satu format kehidupan ke kehidupan yang lain.

"Sehingga, apabila seseorang dalam format kehidupannya saat ini merasa tidak mampu lagi melakukan dharma (baik karena usia lanjut maupun penyakit yang tidak kunjung sembuh), ia memiliki justifikasi moral untuk menempuh bunuh diri sebagai jalan menuju format kehidupannya yang baru," ungkap Reza.

Baca juga: Pesan dalam Ponsel Keluarga Tewas di Kalideres Diduga Diketik Seorang Perempuan

Baca juga: TKP Keluarga Tewas di Kalideres Rusak, Penyebabnya Bubuk Kopi yang Ditabur Warga

"Dengan format baru tersebut, korban berharap akan lebih kuasa melakukan dharma," tutup Reza.

Sementara itu, kasus kematian empat orang dalam satu keluarga di dalam rumahnya yang berada di Kalideres, Jakarta Barat, masih menjadi teka-teki.

Terbaru, Polda Metro Jaya mengungkap fakta baru bahwa tidak ada orang lain yang terlibat dalam tewasnya satu keluarga tersebut.

Terungkap pula bahwa salah satu dari empat anggota keluarga tersebut, Margaretha (68) sudah meninggal ketika ditemui pada 13 Mei 2022.

Beberapa anggota keluarga yang masih hiduo saat itu, Dian (42) dan Budiyanto (68) disebut sempat hidup bersama mayat Margaretha.

Hal itu diketahui berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang pernah berkomunikasi dan berinteraksi dengan para korban, salah satunya pegawai koperasi simpan pinjam.

Saksi yang tidak diungkap identitasnya itu pernah masuk ke dalam rumah untuk mengurus administrasi penggadaian sertifikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com