TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Di mata karyawan Total Buah Serpong berinisial SP (17), nyawa atasannya, R (31), seolah tidak ada harganya dibandingkan uang Rp 250.000.
SP tega menghabisi nyawa R karena tak dipinjami uang Rp 250.000 untuk menebus motor mertua yang dia gadaikan.
Pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (17/12/2022) di mes Total Buah Segar di Jalan Astek Lengkong Gudang, RT 001 RW 004, Serpong, Tangerang Selatan.
Awalnya, SP meminjam uang untuk melunasi utangnya, tetapi tidak diberi pinjaman oleh korban.
SP yang kesal kemudian menimbang apakah harus membunuh korban untuk mengambil harta atasannya itu atau tidak.
Tak lama kemudian, SP memutuskan untuk membunuh atasannya yang merupakan Kepala Toko Total Buah Serpong.
"Motifnya, yaitu tersangka kesal terhadap korban karena meminjam uang sebanyak Rp 250.000, tidak diberikan oleh korban," ujar Kapolres Tangsel AKBP Sarly Sollu saat konferensi pers di kantornya, Senin (19/12/2022).
Setelah memutuskan akan membunuh korban, SP kembali ke kamar R dengan modus berpura-pura meminjam balsam.
"Untuk menghabisi korban tersebut, alasan meminta balsam korban," ujar Sarly.
Korban yang tidak mengetahui niat pelaku kemudian mencari balsam yang diminta.
Saat korban berbalik badan untuk mencari balsam, pelaku langsung menyerangnya. Pelaku mencekik dan membekap korban hingga tak berdaya.
"Saat korban mencari balsam, kemudian dicekik lehernya, dibanting di tempat tidur yang tidak ada dipannya," jelas Sarly.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Karyawati Total Buah Serpong Terungkap dari Patahan Kuku Korban
Setelah itu, SP mengambil barang-barang berharga milik R, yaitu dompet, ponsel, gelang emas tangan, dan gelang emas kaki.
Harta korban kemudian ditutupi karung dan disimpan di suatu tempat.
Setelah melancarkan aksinya, SP tidak berusaha melarikan diri. Pelaku yang tinggal satu mes dengan korban memilih tetap tinggal di kamarnya.