Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Kepulauan Seribu Diimbau Tak Menyelam Saat Air Laut Kehijauan

Kompas.com - 23/12/2022, 05:49 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wisatawan yang akan mengunjungi kawasan wisata Kepulauan Seribu diimbau tak menyelam saat air laut berubah warna menjadi hijau.

Kondisi air laut yang berubah warna mengindikasikan ada peningkatan populasi alga secara cepat dan drastis, dapat menimbulkan keracunan serta gatal-gatal pada kulit manusia.

Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu Devi Lidya mengatakan, peningkatan populasi fitoplankton atau alga secara cepat, yang dikenal dengan istilah harmful algal bloom (HAB), diduga jadi salah satu penyebab ribuan ikan terdampar di perairan Kepulauan Seribu.

Baca juga: Ribuan Ikan Lompat-lompat di Pulau Bidadari, Ini Dugaan Penyebabnya

Terdamparnya ribuan ikan itu perlu diwaspadai wisatawan ketika akan menyelam di perairan Kepulauan Seribu.

"Mungkin kalau air laut masih hijau dan keruh, sebaiknya tidak berenang dulu," kata Devi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/12/2022).

Mengutip laman lipi.go.id, HAB adalah fenomena terjadinya peningkatan populasi fitoplankton secara cepat dan drastis (blooming).

Peningkatan fitoplankton dapat mengakibatkan kematian massal organisme akuatik, menimbulkan keracunan pada manusia, serta penurunan kualitas perairan.

"Kalau (air laut) keruh kan juga tidak nyaman berenang," imbuh Devi.

Baca juga: Ada 4 Kuintal, Ikan Tembang yang Terdampar di Pulau Bidadari Disebut Aman Dikonsumsi

Air laut yang berwarna kehijauan, kata Devi, teridentifikasi di Pulau Onrust, Pulau Cipir, dan Pulau Bidadari.

Tiga pulau ini juga jadi tempat ikan-ikan kecil terdampar beberapa waktu yang lalu.

"Kami sedang melakukan uji laboratorium dari sampel air yang diambil dari pulau-pulau tersebut," katanya.

Amonia, nitrat, dan fosfat di atas ambang batas

Fenomena ikan terdampar ke daratan juga sempat terjadi di Perairan Kepulauan Seribu pada 29 November 2022.

Berdasarkan rekaman video yang diperoleh Kompas.com dari salah satu warga, ikan-ikan kecil itu tampak terkapar di pinggir dermaga.

"Panen ikan, panen ikan. Ikan pada naik, ini adalah rezeki di Onrust," ujar perekam video yang tak diketahui identitasnya tersebut, dikutip Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Ratusan Ikan yang Terdampar di Pulau Onrust Diduga Kekurangan Oksigen karena Hal Ini

Fenomena tak biasa itu disikapi Sudin KPKP Kepulauan Seribu dengan melakukan uji sampel di laboratorium.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com