Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Apresiasi Tilang ETLE, Tak Ada Lagi Polisi Nakal yang Minta "Uang Damai"

Kompas.com - 25/12/2022, 10:46 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Polda Metro Jaya resmi mengoperasikan kamera electronic traffic law enforcement (ETLE) mobile untuk tilang elektronik pada Selasa (13/12/2022).

Saat ini, ada 11 kamera tilang yang terpasang di mobil patroli untuk menindak pelanggar lalu lintas.

Warga Kota Bekasi, Prima (24), menilai bahwa sistem tilang elektronik bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi ketika ditilang secara manual.

“Kalau tilang manual, mungkin bisa aja ada pungli. Atau misal kita lagi buru-buru tapi harus berhadapan dulu dengan proses penilangan. Nah, dengan ETLE mobile, itu semua teratasi karena tidak memakan banyak waktu,” ujar Prima kepada Kompas.com, Sabtu (24/12/2022).

Baca juga: Warga Sebut Tilang Elektronik ETLE Mobile Bikin Waspada, tetapi Juga Bikin Tenang

Warga lainnya dari Kota Bekasi, Marco (26), juga menyambut baik hal tersebut karena tilang elektronik memiliki beberapa nilai plus, salah satunya bebas pungli.

Saat tilang manual masih diberlakukan, ada saja polisi yang meminta "uang damai" kepada pengendara yang ditilang saat razia.

“Untuk ETLE mobile, plusnya selain bebas dari pungli, kadang-kadang tilang manual bikin kemacetan juga. ETLE mobile bikin jalan lebih lega,” kata Marco ketika dihubungi Kompas.com.

Sementara itu, Fathan (24) menambahkan bahwa tilang elektronik dapat memaksa pengendara motor dan mobil untuk tertib.

“Jadi dipaksa tertib kalau, enggak mau rugi karena bayar denda,” tutur warga Kota Bogor yang bekerja di Jakarta ini.

Baca juga: Tanggapi Tilang ETLE Mobile, Warga: Lebih Sistematis dan Bebas Pungli

Senada dengan Marco dan Prima, Fathan pun mengatakan bahwa tilang elektronik mencegah polisi berbuat nakal dengan meminta "uang damai" saat melakukan tilang manual.

“Minusnya (tilang manual) rawan bentrok atau cekcok dengan polisi, sama suka ada yang damai-damai enggak jelas,” kata Fathan.

Kekurangan kamera ETLE

Pelaksana Tugas (Plt) Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Edi Purwanto mengatakan, teknologi ETLE masih memiliki kekurangan.

Kamera ETLE tidak bisa menindak pelanggar lalu lintas yang kendaraannya tidak menggunakan pelat nomor atau menggunakan pelat nomor bodong.

“Karena memang untuk kamera ETLE ini kami juga terhubung dengan sistem Elektronik Registrasi dan Identifikasi Nasional. Jadi kalau tidak ada pelatnya, otomatis kami tidak bisa mengidentifikasi kendaraan tersebut, jenisnya serta alamatnya di mana,” jelas Edi, Jumat (11/11/2022).

Marco berpendapat, kekurangan teknologi ETLE ini menjadi celah bagi pengendara untuk melakukan kecurangan agar tidak terekam kamera dan terkena tilang elektronik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com