Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habiskan Anggaran Rp30 Miliar, Pemkot Jaktim Tambah 18 Unit Pompa Mobile untuk Antisipasi Banjir

Kompas.com - 26/12/2022, 12:29 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan, Pemerintah kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) menambah 18 unit pompa mobile (bergerak).

Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar, mengatakan bahwa 18 unit pompa tersebut terdiri dari tiga kapasitas penyedotan yang berbeda.

Rinciannya adalah dua unit pompa dengan kapasitas 1.000 liter per detik, empat unit kapasitas 400-500 liter per detik, dan 12 unit kapasitas 250-300 liter per detik.

"Penyerahan ini salah satu hasil kajian sebelumnya, kita butuh pompa untuk mengurangi genangan dan banjir. Akhirnya kita melakukan kajian dan Sudin SDA melakukan pengadaan. Ada 18 unit pompa," kata Anwar di Jakarta, Senin (26/12/2022), dikutip dari laman Antara.

Baca juga: BPBD: Banjir di Jakarta Surut Usai Disedot Pompa Mobile

Anwar menambahkan bahwa masing-masing pompa didistribusikan ke beberapa titik di wilayah Jakarta Timur yang dianggap rawan banjir.

Anwar mengatakan bahwa pompa mobile kapasitas 1.000 liter per detik ditempatkan di wilayah Cipinang Indah dan di Rawa Terate Cakung.

Kemudian satu unit pompa mobile kapasitas 400-500 liter per detik ditempatkan di Kampung Pulo dan tiga unit ditempatkan di Bidara Cina.

"Yang 300 liter per detik disebar ke 10 kecamatan yang dua lainnya standby," kata Anwar.

Baca juga: Pemkot Jakpus Klaim Kolam Olakan dan Pompa Efektif Tanggulangi Banjir

Lebih lanjut, Anwar mengatakan bahwa pengoperasian pompa itu nantinya akan dilakukan oleh setiap Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Sudin Sumber Daya Air Jakarta Timur.

Pengadaan 18 pompa mobile tersebut diketahui menghabiskan anggaran sebanyak Rp30 miliar.

Dengan penambahan 18 pompa baru itu, Anwar berharap penggunaannya nanti bisa berdampak baik.

Baca juga: Siaga Bencana Hidrometeorologi, Kesiapan Pembangunan Pompa Air di Kali Sentiong Capai 51 Persen

"Mudah-mudahan dengan adanya pompa ini bisa membantu meringankan atau mengurangi banjir di wilayah Jakarta Timur, khususnya 10 kecamatan," pungkas Anwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com