Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh Biaya Rehabilitasi Anak Korban Keracunan di Bantargebang Ditanggung Negara

Kompas.com - 18/01/2023, 21:37 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi menyatakan, seluruh biaya rehabilitasi NR (5), bocah korban keracunan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, ditanggung oleh negara.

Komisioner KPAD Kota Bekasi Novrian mengatakan, semua biaya yang ditanggung itu termasuk biaya makan dan biaya perawatan medis.

"Semua ditanggung oleh negara, jadi semua makan, perawatan medis dokter, pekerja sosial, itu ditanggung (negara)," kata Novrian saat dihubungi, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Kondisi Anak yang Keracunan Bareng Sekeluarganya di Bantargebang Terus Membaik

Selain itu, Novrian juga mengatakan, apabila sang anak ingin bersekolah, maka seluruh biaya sekolah juga akan ditanggung oleh negara.

"Bahkan kalau anak ini sekolah TK akan kami fasilitasi, bahkan sampai jenjang SMA nanti," jelas Novrian.

Sejauh ini, di tempat rehabilitasi, lanjut Novrian, NR terus menunjukkan perkembangan yang baik.

NR bahkan senang dan ceria dengan adanya taman bermain di tempat rehabilitasi sementara.

Baca juga: Babak Baru Kasus Keracunan Keluarga di Bantargebang: Polisi Pastikan Ada Pidana, Tiga Orang Ditangkap

Untuk itu, pihak KPAD pun menyatakan akan terus fokus terhadap perkembangan psikologis NR saat proses pemulihan.

"Fokus kami bagaimana keberlangsungan sosial anak ini bisa normal. Ketika dia menghadapi masalah seperti ini, bisa menjadi sebuah lompatan dan bagaimana anak ini bisa menerima keadaan dan siap menjalani kehidupannya menjadi normal," jelas Novrian.

Sebagai informasi, selain NR, satu orang lain atas nama Muhammad Dede Solahudin (34), adalah dua dari lima korban kasus keracunan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kamis (12/1/2023) lalu.

Sementara itu, tiga korban lainnya meninggal dunia, yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17). Mereka merupakan ibu dan dua anak kandung.

Baca juga: Misteri Keluarga Keracunan di Bantargebang Mulai Tersingkap, 3 Orang Ditangkap

Ridwan dan Riswandi merupakan anak Ai Maimunah dari mantan suaminya yang bernama Didin.

Sementara itu, NR merupakan anak ketiga Ai Maimunah yang lahir dari pernikahan keduanya dengan pria berinisial WWN, sedangkan Dede merupakan adik ipar Ai Maimunah dari WWN.

Dede dan Ridwan Abdul Muiz menjadi orang pertama yang tinggal di kontrakan tersebut dua minggu sebelum keracunan.

Sementara itu, Ai Maimunah, NR, dan Riswandi baru tinggal di sana selama lima hari sebelum keracunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com