Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Cuti Bersama, Taman Kota 2 BSD Tangsel Malah Sepi Pengunjung

Kompas.com - 23/01/2023, 20:00 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pengunjung di Taman Kota 2 BSD, Tangerang Selatan tampak sepi pada Senin (23/1/2023).  Padahal, hari ini masih libur cuti bersama usai perayaan Imlek sehari sebelumnya.

Mutia (40), pemilik Kafe Serdadu di Taman Kota 2 BSD menduga, sepinya pengunjung bisa jadi karena hari libur jatuh pada hari biasa, bukan pada akhir pekan.

"Walaupun hari libur, hari cuti bersama hari ini sepi. Biasanya di sini paling ramai hari Minggu doang. Karena ini hari biasa jadinya sepi," ujar Mutia saat ditemui di Taman Kota 2 BSD, Senin.

Baca juga: Asyiknya Main Trampolin hingga Naik Delman bersama Keluarga di Taman Kota 2 BSD Tangsel

"Paling sepi kayak hari ini paling dapat sekitar Rp 400.000. Kalau rame lebih dari segitu," jelas Mutia.

Kafe miliknya tersebut biasa buka setiap hari, mulai pukul 08.00-18.00 WIB. Menurut Mutia, keramaian biasanya terlihat sejak pagi di hari Minggu, atau ketika para pengunjung olahraga dan jalan-jalan pagi.

"Paling ramai hari Minggu, orang-orang dari pagi pada olahraga. Mampir ke sini, kan ada karaoke keluarga buat nyanyi-nyanyi yang murah meriah, yang penting kan happy," kata Mutia.

Baca juga: Ada Spot Foto Ala Korea di Taman Kota 2 BSD, Cocok untuk Anak Muda

Tak seperti tempat karaoke pada umumnya yang ada di mal-mal, tarif karaoke di kafe milik Mutia hanya dibanderol Rp 10.000 saja per tiga sesi lagu.

Selain itu, kafe miliknya juga menyediakan aneka makanan dan minuman. Untuk semua jenis minuman, harganya dipatok di bawah Rp 10.000.

Sementara untuk harga makanan berkisar Rp 15.000-Rp 25.000 per porsi.

Pedagang aneka minuman, Putri (32), juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut dia, pengunjung yang datang tak seramai pada akhir pekan.

"Biasa saja sih enggak rame kayak Minggu. Penghasilan hari ini paling sekitar Rp 200.000. Kalau Minggu paling sedikit bisa dapet Rp 300.000," kata Putri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com