Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pembunuhan Berantai Ada 9 Orang, Duloh Sang Eksekutor Mengaku Hanya Habisi 7 Nyawa

Kompas.com - 03/02/2023, 08:30 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Solihin alias Duloh, sang eksekutor pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi mengaku telah membunuh tujuh orang dari total sembilan yang menjadi korban.

Duloh menyebutkan ada tujuh korban yang ia bunuh dengan tangannya sendiri, yaitu Noneng Suryati, Wiwin Winarti, Parida, Bayu, Ai Maimunah, Ridwan, Riswandi.

Dua korban yang tidak diakui telah dibunuh oleh Duloh adalah Halimah dan Siti.

"Nah tujuh orang itu bapak rasakan, merasakan tangan bapak sendiri (membunuh), " tutur Duloh kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/2/2023).

Baca juga: Alasan Wowon Turut Habisi Anak Kandungnya: Anak Itu Rewel Sekali...

Sementara itu, Kepolisian Daerah Metro Jaya menyebutkan korban pembunuhan berantai dari ketiga tersangka hingga saat ini berjumlah sembilan orang, yakni 3 korban di Bekasi, 4 korban di Cianjur, 1 korban di Garut, dan 1 korban lainnya di Bandung.

Sebelumnya, kepolisian mengatakan Halimah menjadi salah satu istri Wowon dibunuh pada 2016 oleh Duloh. Menurut polisi, Halimah dibunuh oleh Duloh tanpa sepengetahuan Wowon.

Kendati demikian, Duloh mengatakan tidak pernah pernah membunuh Halimah. Menurut Duloh, Halimah meninggal lantaran sakit parah yang dideritanya.

Saat itu, Duloh memang pernah menemui Halimah di rumahnya. Ia juga sempat menjanjikan Halima kekayaan dan kesuksesan. Mengetahui Halimah mengidap sakit parah, Duloh pun tidak membunuh.

Saat itu, Duloh yakin bahwa usia Halimah tidak akan panjang setelah melihat kondisinya. Halimah mengaku kepada Duloh bahwa ia sedang sakit rahim.

Baca juga: Tipuan Pembunuh Berantai Wowon Kelabui Komplotannya Sendiri dan Korban: Gandakan Uang Pakai Amplop

"Pas seminggu tuh sudah menelpon. Benar, dia (Halimah) meninggal. Dibawa sama anaknya ke rumah anaknya. Dikuburkan bersama keluarganya Halimah itu," tutur Duloh.

Sementara itu, Siti disebut tewas lantaran terjun ke laut saat perjalanan menuju Mataram, Lombok. Wowon Erawan (60) alias Aki saat itu meminta Siti untuk pergi ke sana untuk menjemput harta yang sudah dijanjikan.

Siti pergi bersama Noneng Suryati yang merupakan mertua dari Wowon. Keduanya diminta untuk terjun ke laut demi iming-iming kekayaan. Saat itu dinyatakan tewas, sementara Noneng selamat.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut Duloh merupakan eksekutor dari aksi pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi.

"Partner in crime dalam kejahatan ini kan ada tiga pelaku saat ini, yang jelas bahwa Solihin alias Duloh berperan sebagai eksekutor," ujar Trunoyudo, Senin (23/1/2023).

Baca juga: Penyesalan dan Permintaan Maaf Wowon, Dalang Pembunuhan Berantai di Bekasi hingga Cianjur…

Sebagai informasi, penipuan dan pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon dkk terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com