Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tipuan Pembunuh Berantai Wowon Kelabui Komplotannya Sendiri dan Korban: Gandakan Uang Pakai Amplop

Kompas.com - 03/02/2023, 06:57 WIB
Tria Sutrisna,
Joy Andre,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tersangka pembunuhan berantai di Bekasi, Cianjur, dan Garut, Jawa Barat, Wowon Erawan alias Aki Banyu (60), melakukan tipuan agar komplotan dan calon korbannya percaya atas kekuatan supranaturalnya.

Mulanya, kata Wowon, ia sengaja menjebak seorang tenaga kerja wanita (TKW) bernama Siti. Saat itu, Siti tinggal ke rumah istrinya Ai Maimunah selama kurang lebih enam bulan.

Setelah enam bulan berlalu, Siti itu minta ke Arab Saudi. Saat itu, Siti diantar oleh Ai Maimunah ke salah satu sponsor sebelum pergi ke Arab Saudi.

Baca juga: Penyesalan dan Permintaan Maaf Wowon, Dalang Pembunuhan Berantai di Bekasi hingga Cianjur…

"Sebelum ke Arab Saudi, saya kasih sebuah tipuan berupa permainan amplop. Saya bilang, kalau kamu misalnya nanti pulang dari Arab Saudi Arabia ingin ada kesuksesan ya, kalau bisa dengan saya bercanda dulu," ujar Wowon kepada awak media di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/2/2023).

Tak disangka, ternyata Siti bersedia menggandakan uang dengan cara main amplop yang Wowon tawarkan. Waktu itu, kata Wowon, Siti langsung membeli sebuah amplop di warung.

Setelah itu, itu Siti diminta mengisi amplop tersebut dengan uang senilai Rp 1.000. Seraya Siti mengisi amplop, rupanya Wowon telah menyiapkan amplop berisi uang Rp 5.000.

"Jadi saya bermain mata dengan Siti, supaya amplop yang dari kantong saya itu dipegang Siti. Terus saya tukar amplop isi 5.000 dari kantong saya dengan yang isi 1.000 dari Siti," tutur Wowon.

Setelah itu, Siti seolah melihat uang Rp 1.000 tadi berubah menjadi Rp 5.000. Setelah menganggap Siti percaya, Wowon pun melontarkan tawaran penggandaan uang yang cukup menggiurkan.

Baca juga: Sebelum Ditangkap, Wowon dkk Berencana Habisi Nyawa 7 TKW yang Ditipunya

"Saya jawab, ya itu kalau mau sukses. Apalagi kalau misalnya diisi uang Rp 100.000, kamu bisa kaya. Padahal di situ aku bohong," tutur Wowon.

Setelah itu, sekitar selama dua tahun Siti terus mengirimkan uang kepada Wowon dari Arab Saudi. Menurut Wowon, uang yang dikirim itu jumlah bervariasi.

Terkadang, kata dia, Siti mengirim uang Rp 4.000.000. Setelah itu, Wowon meminta salah satu komplotannya M Dede Solehudin (35) untuk mengambil uang yang ditransfer ke rekeningnya.

Sebagai imbalannya, Dede juga berhak mengambil uang tersebut sebesar Rp 1.000.000. Misalnya Siti mengirim Rp 3.000.000, maka Dede boleh mengambil Rp 1.000.000.

Setelah sekian lama Siti mengirim uang dan meminta hasil penggandaan uangnya, Wowon pun berpikir untuk membunuh TKW tersebut.

"Saya merasa malu sama Siti. Soalnya menagih janji (sukses dan penggandaan uang) sama saya. Akhirnya, saya punya ide lagi, bagaimana ya kalau misalnya saya bunuh saja," tutur Wowon.

Baca juga: Tega Bunuh Anak Kandungnya yang Masih Balita, Wowon: Rewel dan Sering Nangis

Adapun trik Wowon itu pun juga mampu mengelabui komplotannya sendiri. Alhasil, mereka bersedia mengikuti semua perintah Wowon, termasuk membunuh korban-korbannya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com