Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geng Remaja Penyiram Air Keras di Ciputat Tak Terekam CCTV, Polisi Terkendala Buru Pelaku

Kompas.com - 21/02/2023, 16:56 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polsek Ciputat Timur masih memburu penyiram air keras terhadap warga bernama Ismail (58) di Jalan Suka Damai, Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Ismail tersiram air keras saat dua kelompok remaja tawuran di lokasi tersebut, Minggu (19/2/2023) sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu Ismail tengah berjalan menuju masjid untuk sholat subuh.

Kapolsek Ciputat Timur Komisaris Agung Nugroho mengatakan, saat ini pihaknya masih menelusuri dua kelompok remaja pelaku tawuran yang mencelakai Ismail.

Pihak kepolisian mencari rekaman kamera CCTV di rumah maupun pertokoan di sekitar wilayah itu untuk menyelidiki para remaja yang terlibat.

Baca juga: Hendak Pergi ke Masjid, Warga Ciputat Tersiram Air Keras oleh Remaja Pelaku Tawuran

Namun, kata Agung, sejauh ini tidak ada rekaman kamera CCTV yang memperlihatkan jelas insiden Ismail terkena percikan air keras oleh para pelaku tawuran.

"Jadi CCTV itu hanya mengarah ke jalan depan pagar (tempat kejadian perkara Ismail terkena air keras), ada motor yang berjalan dari lawanan arah, seperti orang biasa, jalanan itu dipakai lalu-lalang orang berkendara saja," kata Agung saat dikonfirmasi, Selasa (21/2/2023).

Menurut Agung, beberapa rekaman kamera CCTV lainnya yang diamankan polisi juga tidak memperlihatkan kejadian Ismail tersiram air keras dengan detail.

Dengan begitu, pihak kepolisian cukup kesulitan untuk mengetahui pelaku dalam perkara ini.

"Jadi tidak terlihat orang yang sudah melakukan penyiraman air keras itu, belum dapat," jelas Agung.

"CCTV yang kami dapat sementara ini hanya mengarah pada jalan, maksudnya depan rumah warga saja," tambah dia.

Baca juga: Perempuan Dilecehkan di Bus Transjakarta Monas-Pulo Gadung, Sempat Tahan Pelaku agar Tidak Kabur

Untuk itu, pihak kepolisian juga berusaha menggali informasi dari warga sekitar dengan harapan ada yang melihat dan bisa memberikan informasi lebih lanjut terkait insiden tersebut.

Menurut Ismail, insiden itu terjadi saat dia bertemu dua kelompok remaja yang sedang tawuran di jalan yang dilalui menuju masjid.

"Saya mau sholat qobliyah (sebelum subuh) di masjid, tapi ada dua kelompok (remaja) yang tawuran. Mereka ini rata-rata pakai senjata tajam kayak celurit, golok, dan lainnya. Nah ada salah seorang pengendara (anggota tawuran) yang menyiram kubu lawan pakai air keras dan kena saya," ujar Ismail saat dijumpai di kediamannya, Senin (20/2/2023).

Ismail menceritakan, dia melihat dua kelompok remaja yang diperkirakan berjumlah 30 orang saling serang menggunakan senjata tajam dan air keras dari atas motor.

Mereka mengayunkan senjata tajam dan menyiramkan air keras ke kubu lawan. Saat itulah air keras tersebut mengenai Ismail.

Baca juga: Kelakuan Polisi Jadi Kurir Narkoba yang Terungkap dalam Sidang Teddy Minahasa, Bolak-balik Antar Sabu ke Bandar

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com