Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Rencana Pemkot Depok Bikin Parkir "On The Street" di Margonda, Pengamat: Kebijakan yang Mundur!

Kompas.com - 01/03/2023, 16:34 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga meminta Wali Kota Depok untuk mengurungkan niatnya dalam menyediakan kantong parkir on the street di kawasan Margonda.

Menurut dia, langkah yang akan diterapkan Pemkot Depok merupakan kebijakan mundur dalam membangun tata ruang kotanya.

Terlebih, kota-kota di luar negeri justru menghapus kebijakan parkir on the street karena menyumbang kemacetan sebesar 30 persen.

"Pemkot Depok harus membatalkan rencana parkir on the street, karena ini kebijakan mundur namanya," kata Nirwono kepada Kompas.com, Rabu (1/3/2023).

Oleh karena itu, Nirwono menilai kebijakan yang sedang direncanakan Pemkot Depok terbilang "kuno".

Baca juga: Mobil dan Motor di Margonda Depok Bakal Diperbolehkan Parkir di Bahu Jalan

Padahal, seharusnya Pemkot Depok bisa belajar dari kota-kota besar dalam mengatasi kemacetan.

"Lah iya (kebijakan) kuno. Mestinya bisa belajar bagaimana tren perkembangan kota di dunia dalam mengatasi kemacetan lalu lintas," ujar Nirwono.

Sebelumnya diberitakan, Pemkot Depok sedang mengkaji kantong parkir on the street di kawasan Margonda Depok.

Hal itu dikatakan Wali Kota Depok Mohammad Idris sebagai upaya mengatasi penyalahgunaan fungsi trotoar yang sering dijadikan sebagai tempat parkir.

Idris menyadari bahwa penerapan parkir on the street bukan tanpa konsekuensi. Kata dia, median jalan Margonda akan lebih sempit, sedangkan separatornya harus dibongkar.

Baca juga: Tertibkan Trotoar Margonda dari Kendaraan, Pemkot Depok Bakal Bikin Parkir On The Street

"Konsekuensinya median jalan akan diperkecil karena itu untuk melebarkan jalan dan separator juga akan dihilangkan untuk nanti (space) buat tempat-tempat parkir," kata Idris.

"Jadi nanti enggak ada jalur lambat dan jalur cepat," sambung dia.

Ke depannya, kata Idris, pembayaran parkir on the street bakal menggunakan sistem digitalisasi.

"Nanti ke depannya juga kita bisa digitalisasi, dipasang boks digital, nanti bayar langsung ke boks," imbuh dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com