JAKARTA, KOMPAS.com - Nama mahasiswi double degree di Universitas dan the University of Melbourne, Atasya Yasmine, menjadi sorotan.
Pasalnya, Atasya yang merupakan anak petinggi Direktorat Jenderal Bea Cukai Andhi Pramono ini diduga sering memperlihatkan gaya hidup mewah.
Dalam sebuah ungguhan akun @outfiscostbattle di Instagram diketahui Atasya mengenakan pakaian senilai total Rp 25 juta dari atas hingga kaki.
Selain itu, beredar pula sebuah video yang diduga menunjukkan Atasya tengah menari di kelab malam di Australia.
Video itu dinggah akun Twitter @PartaiSocmed.
Baca juga: Potret Anak Petinggi Bea Cukai Pamer Kekayaan, Mahasiswi “Double Degree” di UI dan Australia
Universitas Indonesia (UI) mengonfirmasi bahwa Atasya adalah salah satu mahasiswi di Kelas Khusus Internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis (KKI FEB) UI dengan jurusan manajemen.
Atasya mengambil program double degree, di mana ia menyelesaikan dua tahun pertama pendidikan di UI dan sisanya di universitas mitra UI di luar negeri.
“Saat ini (Atasya) sedang study di Melbourne University, dan insya Allah akhir semester ini lulus karena memang program KKI itu kan dua tahun di Indonesia (UI) dan dua tahun di luar negeri, yaitu di universitas mitra kami. Jadi dia saat ini sedang kuliah di Melbourne,” ungkap Ketua Program KKI FEB UI Isfandiarni, Kamis (9/3/2023).
Isfandiarni mengungkapkan bahwa biaya program double degree KKI jurusan manajemen itu terbilang cukup tinggi.
"Kalau KKI itu kalau enggak salah Rp 38 juta ya untuk uang pangkal, terus untuk uang semesternya Rp 30 juta," ujar dia.
Jika dikalkulasikan, biaya kuliah Atasya hingga semester delapan bisa mencapai Rp 300 juta.
Baca juga: Ini Biaya Kuliah Double Degree Anak Kepala Bea Cukai Makassar yang Kerap Pamer Kekayaan
Ayah Atasya, Andhi Pramono yang menjabat sebagai Kepala Bea Cukai Makassar, Sulawesi Selatan, juga menjadi sorotan karena harta kekayaannya mencapai Rp 13,7 miliar per tahun 2021.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN, harta kekayaan Andhi mulai naik drastis saat tahun 2016.
Jumlah hartanya dari tahun sebelumnya bertambah empat kali lipat.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap temuan janggal dari riwayat transaksi Andhi.