Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Penelusuran Polisi untuk Ungkap Motif Bunuh Diri Mahasiswa UI...

Kompas.com - 14/03/2023, 08:14 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus tewasnya seorang mahasiswi Universitas Indonesia (UI) berinisial MPD (21) di Apartemen Essence Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, masih terus diselidiki.

Aparat kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan pun masih menggali motif MPD yang diduga mengakhiri hidupnya dengan melompat dari tempat tinggalnya di lantai 18 apartemen tersebut.

Baca juga: Fakta Dugaan Bunuh Diri Mahasiswi UI, Lompat dari Lantai 18 Apartemen dan Sempat Tinggalkan Pesan

Sementara ini, penyidik tidak menemukan tanda-tanda bekas kekerasan, berdasar pemeriksaan awal yang dilakukan ketika mengevakuasi korban dari lokasi kejadian.

Namun, pemeriksaan lebih lanjut mengenai ada atau tidaknya bekas kekerasan tidak dapat dilakukan karena pihak keluarga menolak jasad almarhum diotopsi.

Psikolog pendamping diperiksa

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan bahwa penyidik sedang menggali keterangan sejumlah saksi terkait meninggalnya MPD.

Terdapat tujuh saksi yang diperiksa penyidik untuk mendalami motif peristiwa tersebut. Salah satu saksi di antaranya adalah seorang psikolog yang pernah mendampingi MPD semasa hidupnya.

"Keterangan-keterangan yang sudah diambil oleh penyidik di sini ada tujuh saksi di tempat kejadian perkara, maupun pihak keluarga dan tentunya juga penyidik mengambil keterangan psikolog," ujar Trunoyudo kepada wartawan, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Polisi Periksa 7 Saksi Kasus Bunuh Diri Mahasiswa UI, Salah Satunya Psikolog Almarhum

Menurut Trunoyudo, mahasiswa lulusan program studi ilmu komunikasi kelas khusus internasional UI itu sedang dalam proses pendampingan psikolog UI, sebelum mengakhiri hidup.

"Korban ini juga merupakan asesi yang mendapatkan asesmen psikolog khususnya dari pihak psikolog UI," kata Trunoyudo.

Atas dasar itu, penyidik merasa perlu untuk juga menggali keterangan dari psikolog yang mendampingi MPD, guna mengetahui pemicu atau motif bunuh diri tersebut.

Dalam pemeriksaan tujuh saksi tersebut, penyidik juga akan melibatkan tim ahli dari Asosiasi Psikolog Forensik Indonesia (Apsifor). Nantinya, setiap keterangan yang didapatkan akan dianalisa dan dicocokkan dengan alat bukti yang ditemukan.

"Hasil psikologi ini tentunya menjadi motif dari korban untuk melakukan bunuh diri, selain daripada jejak digital yang memang sudah disampaikan," kata Trunoyudo.

Nihil bekas penganiayaan dan dugaan perundungan

Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno menjelaskan bahwa polisi tidak menemukan bekas luka yang mengarah pada dugaan tindak penganiayaan terhadap MPD.

Hal tersebut diketahui dari hasil visum awal yang dilakukan penyidik terhadap jasad almarhum. Meski begitu, penyidik tidak dapat menelusuri lebih lanjut karena pihak keluarga menolak proses otopsi.

Baca juga: Polisi Terkendala Selidiki Kematian Mahasiswa UI yang Diduga Bunuh Diri karena Keluarga Tolak Otopsi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Megapolitan
Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Megapolitan
Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com