Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Terkendala Selidiki Kematian Mahasiswa UI yang Diduga Bunuh Diri karena Keluarga Tolak Otopsi

Kompas.com - 13/03/2023, 15:30 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menemui kendala untuk menyelidiki penyebab utama kematian mahasiswi Universitas Indonesia berinisial MPD (21) yang diduga bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 18 apartemen di wilayah Jakarta Selatan.

Sebab, keluarga besar MPD menolak tawaran aparat untuk dilakukannya autopsi jenazah.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno pada Senin (13/3/2023).

"Pihak keluarga telah menolak untuk dilakukannya autopsi jenazah," kata Tribuana.

"Namun demikian yang pasti berdasarkan hasil visum tidak ada indikasi penganiayaan," tambah dia.

Baca juga: Jelang Wisuda, Mahasiswi UI Tewas Usai Lompat dari Lantai 18 Apartemen di Jaksel

Walau kematian MPD sampai saat ini masih menjadi teka-teki, Tribuana menduga kemungkinan besar penyebab tewasnya mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu karena bunuh diri.

Itu dikatakan Tribuana karena ada beberapa bukti kuat yang mengarah ke arah sana.

"Kami menemukan kursi di tepi balkon. Ini menjadi salah satu penguat dugaan kami perihal penyebab kematian MPD (bunuh djri)," ujar Tribuana.

"Tapi adanya latar keluarga yang kurang harmonis atau broken home bisa juga menjadi penyebab lain. Kami masih terus mendalami," imbuh dia.

Baca juga: Mahasiswa UI yang Loncat dari Lantai 18 Apartemen adalah Calon Wisudawati Jurusan Ilmu Komunikasi Kelas Khusus Internasional

MDP diduga loncat dari unit apartemennya pada Rabu (8/3/2023) malam, sekitar pukul 23.45 WIB.

Seorang saksi yang merupakan petugas keamanan di apartemen itu mendengar suara benturan keras seperti benda jatuh di sekitar lokasi.

Setelah memeriksa kawasan apartemen, petugas tersebut menemukan korban yang tergeletak di lantai.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com