Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pengendara Motor Dibacok Orang Tak Dikenal di Dekat Pos Polisi Reni Jaya Depok

Kompas.com - 16/03/2023, 16:26 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Wawan Junaedy (43), menjadi korban pembacokan orang tak dikenal di kawasan Bojongsari, Depok.

Peristiwa itu bermula ketika Wawan tengah mengendarai motor melintas di Jalan Raya Pondok Petir, pada Kamis (16/3/2023) sekitar pukul 03.45 WIB.

Saat itu, Wawan hendak pulang usai bekerja dari Pamulang menuju kediamannya di Perumahan Pesona Pamulang.

Baca juga: Dibacok Orang Tak Dikenal di Dekat Pos Polisi Reni Jaya Depok, Korban: Feeling Saya Begal

Sesampainya di jembatan dekat Pos Polisi Reni Jaya, tiba-tiba dari arah belakang ada motor menyalip. Motor itu dikendarai seorang pria dengan satu penumpang.

Kemudian, salah satu di antara pelaku langsung membacok punggung Wawan.

"Tahu-tahu dari belakang itu ada motor cuma saya enggak tahu itu begal atau bukan. Di Jembatan Reni Jaya dekat Pospol, saya dibacok," kata Wawan saat ditemui di kediamannya, Kamis.

"Langsung dibacok aja, dia itu mepet saya, jadi saya enggak disetop atau apa," sambung dia.

Setelah itu, Wawan seketika memberhentikan kendaraannya dan sempat meneriaki para pelaku.

Baca juga: Pulang Bekerja, Seorang Pria Dibacok di Dekat Pos Polisi Reni Jaya Depok

Namun, Wawan tak mengejar mereka karena salah seorang pelaku langsung mengacungi senjata tajam jenis celurit.

"Alhamdulillah-nya saya enggak jatuh, saat berhenti dan dia ngelewatin saya, akhirnya ngeluarin celurit sambil ngacung-ngacungin," ujarnya.

Sadar dalam bahaya, Wawan dengan sigap langsung membelokkan motornya ke arah Pos Polisi Reni Jaya.

Saat itu, awalnya korban tidak tahu bahwa dia telah terkena sabetan celurit. Korban baru menyadarinya setelah pelaku tak terlihat.

"Saya lihatin lewat spion, alhamdulillah dia (pelaku) enggak ngejar. Sekitar 500 meter setelah kabur, saya baru berasa kalau itu saya dibacok, karena keluar darah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com