JAKARTA, KOMPAS.com - Eni (33), warga sekaligus saksi penggerebekan rumah mewah di Jakarta Timur, mengungkapkan bahwa dia tidak pernah melihat adanya aktivitas di kediaman itu.
Adapun rumah mewah di Jalan Selat Batam, Duren Sawit, digerebek terkait narkoba oleh anggota kepolisian pada Selasa (4/4/2023) pagi.
"Mereka (penghuni) enggak pernah ada kegiatan seperti buka pintu gerbang, dan lain-lain," ujar Eni di lokasi.
"Padahal anak-anak suka main di depan rumah itu, tapi enggak pernah ada aktivitas sehari-hari di rumah itu," sambung Eni.
Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Mewah di Duren Sawit, Warga Kaget Ternyata di Dalamnya Ada 20 Orang Diduga WNA
Ia melanjutkan, pada malam hari pun rumah mewah itu tampak gelap.
Hanya satu lampu saja yang menyala di teras. Cahayanya pun kurang terang, sehingga membuat bangunan tampak seperti rumah kosong.
Eni menuturkan, rumah itu sudah dikontrak selama dua hingga tiga bulan oleh orang-orang yang terjaring dalam penggerebekan.
Namun, selama ini hanya dua orang saja yang tampak sering keluar dan masuk rumah itu.
"Tapi yang kelihatan cuma dua orang lokal (warga negara Indonesia), kayaknya mereka warga sini," terang Eni.
Dua orang itu pun jarang berinteraksi dengan warga setempat, meski kemungkinan tetap berinteraksi dengan penghuni di sekitar rumah kontrakan itu.
Baca juga: Rumah Mewah di Duren Sawit yang Digerebek Terkait Narkoba Ternyata Dikontrakkan
Eni melanjutkan, terkadang mobil katering dan ojek online datang untuk mengantarkan makanan.
Sebelumnya, rumah itu sempat kosong selama dua hingga tiga bulan sebelum dikontrakkan.
Namun, ada seorang pekerja yang menjaga rumah mewah itu.
Pekerja itu langsung pindah ke Garut ke tempat pemilik rumah itu kini berada setelah rumah dikontrakkan orang-orang yang digerebek
"Pekerja yang punya rumah nempatin (rumah), terus dikontrakin (orang-orang yang digerebek), dia pindah ke Garut. Baru masuk orang-orang itu. Kami enggak tahu (seramai) itu karena mereka enggak ada laporan," kata Eni.