Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Tewas Usai Terlibat Kecelakaan dengan Pajero di Tangerang

Kompas.com - 08/04/2023, 11:17 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang perempuan pengendara sepeda motor berinisial YS (19) meninggal dunia akibat kecelakaan di perempatan Jalan Gading Serpong Boulevard, Curug Sangereng, Kelapa dua, Kabupaten Tangerang, Jumat (7/4/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.

Berdasarkan laporan yang diterima Kepala Unit Laka Lantas Polres Tangerang Selatan Ipda Justinus Yunus, peristiwa bermula ketika YS mengendarai Honda Beat berboncengan dengan MG (19) melaju dari arah Jalan Gading Serpong Boulevard ke arah Pagedangan.

Dari arah Jalan Paramount Boulevard, melaju pula Mitsubishi Pajero yang dikemudikan AT (20) menuju ke arah jalan scientia boulevard.

Di sebelah Pajero tersebut, terdapat Suzuki Carry pikap yang melaju dari arah yang sama.

"Jadi, kedua kendaraan ini melintas secara crossing," papar Yunus kepada Kompas.com, Kamis (27/4/2023).

Tepat di perempatan JHL, Pajero menabrak motor yang melaju dari arah sumarecon menuju Pagedangan. Benturan itu membuat YS terpental ke sisi kiri mobil Pajero.

Nahas, ia pun terlindas mobil Suzuki Carry pikap yang dikemudikan R (40). YS mengalami pendarahan di kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sementara, MG juga mengalami pendarahan hebat di bagian kepala dan luka berat di kedua kakinya. Ia langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang demi mendapat penanganan medis.

Pada Minggu (16/4/2023) sekitar pukul 06.24 WIB, MG pun dinyatakan meninggal dunia.

Yunus menyebut, pada saat peristiwa, lampu merah pada seluruh sisi perempatan jalan itu hanya menyala kuning.

Ia melanjutkan, kasus itu sudah naik ke tahap penyidikan. Pengemudi Pajero sudah ditangkap dan ditahan sekitar sepekan setelah peristiwa kecelakaan.

 

*Artikel ini telah mengalami penyesuaian setelah mendapatkan keterangan resmi dari pihak kepolisian. Redaksi Kompas.com meminta maaf atas kesalahan informasi sekaligus dampak dari kesalahan informasi tersebut. Kami terus berupaya menyajikan berita yang akurat, berimbang, dan independen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com