Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Kenaikan Tarif Transjakarta yang Tuai Pro Kontra...

Kompas.com - 14/04/2023, 07:58 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana kenaikan tarif layanan Transportasi Jakarta (Transjakarta) pada jam sibuk (peak hour) menuai respons beragam.

Transjakarta hendak menaikkan tarif yang semula Rp 3.500 menjadi Rp 4.000-Rp 5.000.

Kenaikan tarif ini lantas menuai pro kontra dari berbagai kalangan. Ada yang menyatakan setuju, namun ada pula yang menolak. 

Heru Budi minta Transjakarta kreatif cari pemasukan

Menanggapi rencana kenaikan tarif itu, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi menyebutkan bahwa Transjakarta seharunya bisa mendapatkan pemasukan selain dari menaikkan tarif pelayanannya.

"Transjakarta bisa dari sumber-sumber lainnya untuk meningkatkan pendapatan," ucapnya di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Kamis (13/4/2023).

"Tidak harus dari tarif Transjakarta dinaikkan," lanjut Heru.

PSI tolak kenaikan tarif

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Eneng Maliyanasari mengaku menolak wacana kenaikan tarif layanan Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Eneng berujar, bus Transjakarta ketika jam sibuk justru dipadati penumpang.

PT Transjakarta seharusnya mencari cara untuk mengurai kepadatan tersebut daripada menaikkan tarif pelayanannya.

"Pengguna Transjakarta di jam sibuk itu adalah mereka para pekerja. Pada waktu tersebut, penumpang Transjakarta itu penuh luar biasa," ucap Eneng kepada awak media, Rabu (12/4/2023).

"Jangankan duduk, berdiri saja masih susah kadang-kadang. Kebangetan kalau tarif Transjakarta naik," lanjutnya.

Baca juga: Soal Tarif Transjakarta, Fraksi PSI DPRD DKI: Kebangetan kalau Naik!

Dalam kesempatan itu, Eneng juga menilai pelayanan Transjakarta masih belum maksimal hingga saat ini.

Selain itu, terdapat "pekerjaan rumah (PR)" lain bagi Transjakarta seperti tarif integrasi serta penyesuaian rute yang terdampak pembangunan MRT atau LRT.

Eneng juga menyarankan Transjakarta agar memberikan subsidi tarif layanannya kepada masyarakat berpenghadilan rendah.

"Atau memberikan tarif tiket yang lebih murah bagi mereka yang berlangganan mingguan atau bulanan," katanya.

Komisi B minta kualitas ditingkatkan

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkfili meminta PT Transjakarta agar meningkatkan kualitas pelayanannya telebih dahulu sebelum meningkatkan tarif layanannya.

"Sebelum naik tarifnya, mohon ya kualitasnya (layanan Transjakarta) ditingkatkan," ucapnya melalui pesan singkat, Rabu.

"Kami mau aja tarifnya dinaikkan, tapi harus sepadan (dengan kualitas layanannya)," lanjut Taufik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com