JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah hampir 40 hari, kepolisian masih belum menangkap pelaku utama pembacokan pelajar kelas X Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Warga 1, Kota Bogor, Jawa Barat.
Korban ditebas oleh ASR (17) alias Tukul ketika tengah menyeberang di lampu merah Simpang Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Jumat (10/3/2023).
Adapun pelaku lain berinisial MA (17) dan SA (18) ditangkap di dua lokasi berbeda setelah bersembunyi dari kejaran polisi. Sementara satu pelaku lainnya, yakni ASR (17) masih buron.
Baca juga: Eksekutor Pembacok Siswa SMK di Bogor Masih Buron, Polisi: Dia Berpindah-pindah Tempat
Ayah angkat korban, Jai (51 tahun), mengaku tak selalu memonitor perkembangan pencarian pelaku utama penyebab tewasnya Arya. Jai hanya menginginkan keadilan.
“Jadi harapannya cepat-cepat tertangkap. Berharapnya sebelum 40 harian almarhum itu pelakunya tertangkap, keluar dari persembunyiannya,” kata Jai, dilansir dari TribunJakarta.com, Kamis (13/4/2023).
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Bogor Kota Komisaris Rizka Fadhila mengatakan, kepolisian terus memantau terhadap lokasi keberadaan Tukul.
"Sementara DPO (daftar pencarian orang. Kami masih berupaya pengungkapan, penangkapan. Beberapa lokasi yang kita duga masih kami pantau," kata Rizka, Rabu (12/4/2023).
Baca juga: Satu Pelaku Pembacokan Siswa SMK di Bogor Divonis 8 Tahun Penjara, Keluarga Korban Tak Ikhlas
Rizka membeberkan, ada beberapa titik yang saat ini terus dilakukan pemantauan.
"Untuk sementara yang bersangkutan ( Tukul) sesuai pengecekan kami, (pelaku) sifatnya masih mobile," ungkapnya.
Disinggung soal titik pasti keberadaan Tukul, Rizka belum membeberkan secara detail keberadaannya.
Rizka pun menegaskan, kepolisian masih terus berupaya melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap pelaku.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Hampir 40 Hari Meninggalnya Siswa SMK di Bogor, Satu Lagi Pelaku Pembacokannya Masih Berkeliaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.