JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir bus PO Kramat Djati, Dadang Permana (44), menceritakan pengalamannya mengikuti tes urine di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (18/4/2023).
Meski bukan pemakai narkoba, Dadang merasa lebih aman setelah mengetahui hasil tes yang dikeluarkan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) adalah negatif.
"Lebih merasa aman ada tes urine dari BNN, walau memang enggak gunakan narkoba. Pokoknya jadi lebih percaya diri. Terkonfirmasi enggak positif narkoba," ujar dia di lokasi.
Bahkan, Dadang menyebut bahwa tes urine penting untuk memastikan kondisinya.
Sebab, konfirmasi kondisi negatif narkoba dari BNN membuat Dadang lebih percaya diri dalam bekerja.
Baca juga: BNN Sidak Terminal Kampung Rambutan, Cari Sopir Bus yang Positif Narkoba
"Tes urine tanggapannya bagus. Mungkin buat kondisi, saya jadi lebih tahu sehat atau enggak. Kan sudah sehat begini, saya kerjanya jadi PD karena terjamin. Kalau enggak tahu (negatif narkoba) sayanya ragu," jelas dia.
Adapun BNN bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Polri untuk menggelar tes urine di Terminal Kampung Rambutan.
Tes urine berlangsung sepanjang arus berangkat dan pulang mudik Lebaran.
Tes dilakukan untuk mencegah terjadinya penggunaan narkoba sekaligus menjaga keamanan para pemudik.
Kepala Biro Humas Protokol BNN RI Brigjen Sulistyo Pudjo mengatakan, tes urine menyasar seluruh sopir bus yang bertugas di terminal.
Baca juga: Jorse dan Lola, Primadona yang Hibur Pemudik di Terminal Kampung Rambutan
"Pemilihannya kami ambil secara acak, sopir yang kendaraannya akan berangkat," ujar dia di lokasi, Selasa.
Dengan kata lain, para sopir tidak disaring secara khusus untuk melakukan tes itu.
Meski dilakukan secara acak, BNN juga akan memeriksa sopir bus yang dicurigai menggunakan narkoba.
"Kalau ada informasi seseorang diduga menggunakan narkoba, kami juga akan lakukan pemeriksaan," tegas dia.
Jika ada sopir bus yang kedapatan sedang atau telah menggunakan narkoba, mereka akan langsung ditangkap.
Baca juga: Cegah Penggunaan Narkoba dan Jaga Keamanan Pemudik, BNN Gelar Tes Urine di Terminal Kampung Rambutan
Selanjutnya, pihak BNN dan Polri akan melacak narkoba yang digunakan oleh sopir untuk mencari tahu apakah narkoba berasal dari jaringan atau tidak.
Kendaraan juga akan ditahan sampai PO bus mendapatkan sopir pengganti.
"Mereka harus cari sopir pengganti. Itu tanggung jawab mereka. Ini menyangkut keselamatan para penumpang," ucap Pudjo.
"Para penumpang menggantungkan hidupnya kepada PO bus. Mereka sudah membayar untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.