JAKARTA, KOMPAS.com - Atlet paratenis meja Indonesia, David Jacobs, mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat (28/4/2023) dini hari.
David meninggal di usia 45 tahun usai memperoleh perawatan intensif dari tim dokter pasca ditemukan tergeletak dan tak sadarkan diri di pinggir rel kereta, Kamis (27/4/2023) malam.
Banyak spekulasi yang akhirnya bermunculan soal penyebab utama tergeletaknya David di jalur kereta.
Sampai muncul spekulasi atlet senior itu sengaja melompat dari gerbong kereta api.
David diduga loncat dari atas gerbong kereta setelah mengetahui bahwa kereta api yang dinaiki ternyata tidak sesuai dengan tiket yang dipesan.
"Ketika dia tahu salah (naik kereta), begitu masuk ternyata salah (kereta), kosong kemungkinan loncat mau turun," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes (Pol) Komarudin, Jumat.
Sayangnya berbagai spekulasi yang bermunculan amat sulit untuk dibuktikan kebenarannya.
Tidak adanya saksi kunci dan rekaman CCTV membuat kasus kematian sang legenda menjadi sebuah tanda tanya besar.
"Ketua Umum NPC Indonesia memang mendorong pihak terkait untuk membuka puzzle terakhir, yakni rekaman CCTV di dalam gerbong kereta yang salah dinaiki oleh almarhum," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Komite Nasional Paralimpiade (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto, kepada Kompas.com, Senin (1/5/2023).
"Namun kabar terakhir memang CCTV-nya mati, jadi amat kami sayangkan kenapa bisa tidak aktif," lanjut dia.
Baca juga: CCTV di Kereta Mati, Penyebab David Jacobs Tergeletak di Pinggir Rel Dinilai Sulit Diungkap
Dengan tidak aktifnya CCTV, kata Rima, membuat spekulasi yang ada di publik semakin liar.
Sebagian pihak bahkan menduga bahwa David sengaja meloncat untuk mengakhiri hidupnya.
"Saat ini kami serahkan seluruhnya kepada pihak kepolisian, apakah ini murni kecelakaan atau ada hal-hal yang lain (bunuh diri). Yang jelas kita ingin nanti ada dari kepolisian melakukan konferensi pers ke khalayak umum supaya tidak ada kesimpangsiuran apa sebenarnya yang terjadi pada hari kamis malam tersebut," tegas dia.
Sebelum ditemukan tergeletak dan tak sadarkan diri, David masih beraktivitas layaknya manusia normal.
Ia bahkan masih sempat mengurus visa untuk mengikuti kompetisi tenis meja yang dihelat akhir pekan nanti di Slovenia.