Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga DKI yang Merantau Keberatan KTP-nya Dinonaktifkan

Kompas.com - 04/05/2023, 14:20 WIB
Rizky Syahrial,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak warga DKI Jakarta yang memilih merantau dari Ibu Kota untuk mencari pekerjaan di kota lain.

Akibatnya, mereka pun berpotensi dapat kehilangan domisili dikarenakan KTP-nya akan dinonaktifkan.

Salah satunya, Luth Xavier (25). Ia saat ini sedang berada di Ambon, Maluku, karena urusan pekerjaan.

Luth diketahui sudah tinggal di Ambon selama hampir tiga tahun.

"Saya kerja di proyek salah satu perusahaan telekomunikasi di Maluku, di Kota Ambon. Tapi, domisili saya atau KTP saya Jakarta," ujar Luth saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Alasan KTP DKI Warga yang Tak Tinggal di Ibu Kota Dinonaktifkan, agar Tertib Administrasi

Luth sudah mendengar rencana Pemprov DKI menonaktifkan KTP warga yang tak lagi tinggal di ibu kota. 

Ia pun keberatan dengan kebijakan tersebut. 

Sebab, meski sudah tiga tahun tinggal di Ambon, Luth masih memiliki niat untuk kembali mencari pekerjaan di Jakarta setelah proyek yang ia geluti saat ini selesai.

"Saya berharap aturan itu enggak dilaksanakan gitu. Karena saya kerja di luar kota udah hampir tiga tahun. Mungkin nanti saya mau kembali ke Jakarta, untuk bekerja di sana," kata Luth.

"Sekaligus karena domisili rumah orangtua saya juga di Jakarta," papar dia.

Baca juga: KTP DKI Milik Warga yang Tak Tinggal di Jakarta Akan Dinonaktifkan, Heru Budi: Wajar Dong

Luth pun menjelaskan alasannya merantau dari Jakarta ke Ambon. Ia mengatakan, jenis pekerjaan yang ia ambil memiliki bayaran mahal.

Ia akhirnya berani memutuskan untuk pindah sementara dari tanah kelahirannya.

"Kebetulan banyak juga pekerjaan yang bernilai besar di luar Jakarta, makanya saya memutuskan pindah dari Jakarta untuk beberapa saat. Terutama di Indonesia Timur ini ya banyak proyek pertambangan serta proyek telekomunikasi," kata dia.

Selain itu, kata dia, lapangan pekerjaan di Jakarta sudah semakin menipis, serta banyaknya masyarakat dari luar kota yang merantau ke Ibu Kota.

"Karena lapangan pekerjaan tidak terlalu banyak ya di Jakarta, tapi banyak juga orang dari luar kota yang mencari pekerjaan di Jakarta," papar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com