Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Padamkan Kebakaran Pabrik Cat di Penjaringan, Petugas Harus Berjibaku 5 Jam Lebih

Kompas.com - 09/05/2023, 06:12 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda pabrik cat PT Trico Paint Factory, Jalan Terusan Bandengan, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Senin (8/5/2023).

Berdasarkan informasi awal dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, kebakaran dilaporkan pada pukul 14.11 WIB.

Dari data awal tersebut juga disebutkan bahwa Sudin Gulkarmat mengerahkan lima unit mobil dengan 20 personel damkar.

Asap membubung tinggi

Menurut pantauan Kompas.com kemarin, api yang melahap bangunan dengan luas 2.100 meter persegi itu kian lama kian membesar.

Pohon berukuran besar tepat di depan pabrik cat tersebut ikut terbakar karena api merembet seiring dengan embusan angin. Warna pohon yang hijau menjadi hitam.

Bangunan pabrik cat juga kian lama warnanya memudar, lalu menghitam.

Baca juga: Kebakaran Pabrik Cat di Penjaringan, Kadis Gulkarmat Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Luka-luka

Sirene mobil pemadam kebakaran nyaring terdengar. Seiring dengan api yang membesar, jumlah petugas yang berjibaku memadamkan si jago merah terlihat semakin bertambah.

Ada warga yang panik karena melihat si jago merah. Namun, tidak sedikit dari mereka memberanikan diri membantu memadamkan api dengan menyiramkan air.

Di tengah upaya pemadaman, asap hitam pekat mengepul di udara.

Bahkan, asap tersebut terlihat jelas dari kejauhan, salah satunya di kawasan Slipi. Hal ini diketahui saat Kompas.com menuju lokasi kebakaran.

Sulitnya memadamkan api

Setelah empat jam sejak peristiwa tersebut dilaporkan, api masih terlihat di atas bangunan dan asap hitam masih membubung tinggi.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengakui bahwa pihaknya mengalami kendala saat memadamkan api.

Kendati demikian, Satriadi memastikan, pada pukul 16.08 WIB, petugas sudah berhasil melokalisasi api agar tidak merembet ke bangunan lain.

"Kendala yang dihadapi memang sumber air, tapi saat ini sudah terpenuhi. Jadi, pola penyerangannya sudah kami lokalisasi," ucap Satriadi di lokasi kebakaran.

Baca juga: Hampir 4 Jam Kebakaran Pabrik Cat di Penjaringan Belum Juga Padam, Ini Kendalanya

Satriadi juga mengungkapkan kendala lain yang dialami petugas pemadam kebakaran saat memadamkan api, yakni jenis material yang terbakar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com