Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih di Sumba, Warga Gagal Panen dan Pengeluaran Membengkak

Kompas.com - 10/05/2023, 06:27 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keterbatasan air di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan gagal panen.

Hal ini disampaikan oleh Global 6K Water For Sumba Ambassador, Tara Dermawan, saat jumpa pers di Kantor Wahana Visi Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/5/2023).

“Salah satu rumah warga (di Sumba) punya kebun gizi. Jadi di situ, tiap tetangga yang mau makan, bisa ambil dari kebun gizi,” kata Tara.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Sumba: Air Keruh dan Jadi ‘Kolam Ikan’

Kebun gizi itu sangat membutuhkan air.

Lantaran musim kemarau lebih panjang ketimbang musim hujan, ketersediaan air bersih pun terbatas sehingga kebun itu sering gagal panen.

“Kami sempat ngobrol-ngobrol juga sama salah satu warga, kami coba hitung pemasukan mereka sama pengeluaran untuk sehari-hari, termasuk air. Itu tuh sampai minus,” papar Tara.

Untuk mendapatkan air bersih, masyarakat di Sumba Barat Daya harus membayar sekitar Rp 400-1.000 untuk satu paket air dalam jeriken kecil.

Apabila dikalkulasikan dalam sebulan, satu keluarga bisa mengeluarkan Rp 480.000 hingga Rp 1,2 juta hanya untuk air bersih.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Sumba Barat Daya Disebut Bikin Angka Stunting di NTT Tinggi

Dengan pekerjaan mayoritas warga adalah bertani, berladang, dan berternak, total harga air untuk sebulan terbilang cukup besar.

Selain itu, ketiadaan air bersih juga dapat berpengaruh pada pendapatan mereka.

Dalam rangka membantu masyarakat Sumba Barat Daya mendapatkan air bersih, Wahana Visi Indonesia menggelar donasi “Fun Run 6K” berupa acara lari dan jalan bersama.

Acara ini akan digelar pada 21 Mei 2023 di kawasan Sudirman, Jakarta.

Hanya dengan mendaftar, peserta sudah otomatis berdonasi Rp 50.000 untuk masyarakat, khususnya anak-anak di Sumba Barat Daya.

Peserta juga akan mendapatkan baju jersey berwarna oranye dan sebuah medali.

Baca juga: Sumba Barat Daya Krisis Air Bersih, Warga Harus Beli Air Hingga Rp 1,2 Juta Per Bulan

Untuk diketahui, ada tiga kategori Fun Run 6K. Rinciannya sebagai berikut:

  • Individual (minimal 18 tahun ke atas): Rp 200.000/orang
  • Keluarga (minimal 3 orang termasuk anak di bawah umur): Rp 180.000/orang
  • Komunitas (minimal 5 orang berusia 18 tahun ke atas): Rp 175.000/orang

Untuk mendaftar dan mengetahui informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi tautan wahanavisi.org/waterforsumba.

Wahana Visi Indonesia adalah yayasan sosial kemanusiaan yang berfokus membuat perubahan yang berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga, dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan tanpa membedakan agama, ras, etnis, dan gender.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com