Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bejo Bermukim di "Kampung Mati", yang Dulu Ditempati Pengungsi Vietnam hingga Pecandu

Kompas.com - 14/05/2023, 19:00 WIB
Rizky Syahrial,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa bangunan tua masih tersisa di Kampung Vietnam, sebuah "kampung mati" yang berada di Kramat Jati, Jakarta Timur.

Bangunan yang dulu dihuni pengungsi asal Vietnam itu sudah termakan usia. Bahkan, ada rumah yang atapnya ambruk akibat lapuk.

Namun siapa nyana bahwa masih ada warga yang tinggal di setiap sudut kampung ini. Salah satunya Bejo.

Pria 53 tahun itu memutuskan pindah ke kampung ini pada 2010 lalu. Dia sebelumnya dibesarkan di Kelurahan Dukuh.

Baca juga: Viral Kampung Mati Di Bantargebang Kota Bekasi, Seperti Ini Faktanya

Menurut Bejo, terdapat 13 kepala keluarga (KK) yang bermukim di Kampung Vietnam hingga kini, termasuk dirinya.

"(Terdapat) 13 KK yang tinggal di sini," kata Bejo saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (13/5/2023).

"Ada yang pindah, ada yang datang," ucap dia.

Sebagai seorang yang tumbuh besar di kawasan ini, Bejo sudah khatam seluruh cerita kampung ini, mulai dari eksodus Vietnam pada 1978, sampai akhirnya kampung ini dijadikan sebagai panti jompo oleh Dinas Sosial pada tahun 1980.

Singkat cerita, Bejo tak luput menuturkan kisahnya pindah ke "kampung mati". Kata dia, dulu keluarganya merupakan pegawai Dinas Sosial, sehingga mereka akhirnya bermukim di sana.

Baca juga: Kerja di Sini Enggak Mungkin Kelaparan...

Walaupun terkesan sepi dan menyeramkan di mata penduduk sekitar, bagi Bejo lingkungannya sangat tenang, seperti di kampung halaman.

"Ya sebenarnya saya mau tenang saja, sepi, masih hijau dekat rawa dan kali, jadi seperti kampung halaman," ucap dia.

Bejo berujar, listrik masih mengalir di kampung mati untuk memberikan penerangan di beberapa rumah yang masih dihuni.

Aliran listrik disebut sebagai peninggalan panti jompo yang telah berhenti beroperasi pada 2007.

Baca juga: Kisah Herman Bantu Warga Seberangi Rel Kereta, Sering Dicaci Meski Sudah Selamatkan Puluhan Orang

"Masuk ke sini kok (listrik). Dulu bekas panti jompo itu kan, belum dicabut semua tiangnya, makanya kami bisa pakai listrik dan bayar juga," jelas dia.

"Penerangan jalan ada tiga, di depan dua, masuk ke arah sini satu," tambah dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com