Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Pembatas Pelintasan Liar Tempat AKBP Buddy Diduga Bunuh Diri Ditutup, Warga Minta JPO

Kompas.com - 15/05/2023, 19:51 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelintasan liar di rel kereta api (KA) Km 12+400 lintas Jatinegara-Bekasi telah ditutup oleh Daop 1 Jakarta.

Lokasi itu merupakan tempat Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar (AKBP) Buddy Alfrits Towoliu tewas tertabrak kereta pada Sabtu (29/4/2023) lalu.

Deni (40), bukan nama sebenarnya, merespons positif penutupan pelintasan liar yang berlokasi di dekat lampu merah Kejaksaan Negeri Jakarta Timur itu.

Baca juga: KAI Tutup Pelintasan Liar di Jatinegara Tempat AKBP Buddy Diduga Bunuh Diri

"Dengan ditembok jadi lebih aman sebenarnya, karena enggak bakal ada orang lalu lalang lagi," ucap dia di lokasi, Senin (15/5/2023).

Namun, Deni kemudian mengingatkan imbasnya bahwa warga di sepanjang Jalan Bekasi Timur Raya kini harus berjalan cukup jauh untuk ke Pasar Enjo.

Memang di sana sudah ada jembatan penyeberangan orang sebagai akses ke Pasar Enjo. Akan tetapi jaraknya cukup jauh.

Karena itu, beberapa orang akhirnya memilih melewati pelintasan sebidang liar.

"Jembatan penyeberangannya jauh, jadi pada komplain warga di sini," ujar Deni.

Baca juga: Ada 77 Kecelakaan, KAI Kembali Tutup Pelintasan Liar di Jakarta

"Jadi ditembok begini memang bagus untuk keselamatan warga, cuma satu, tolong bangun JPO di sini. Mudahkan akses orang ke pasar," sambung dia.

Adapun Daop 1 Jakarta menutup pelintasan liar pada akhir pekan lalu.

Pada saat AKBP Buddy diduga bunuh diri, pelintasan itu hanya dibatasi tembok beton. Namun, ada beberapa pembatas berupa deretan besi, termasuk titik yang dilalui oleh AKBP Buddy menuju rel kereta api.

Berdasarkan tampilan pada Google Streetview, deretan besi yang dilalui AKBP Buddy tampak bolong sehingga menyebabkan lubang yang cukup besar untuk dilewati.

Deretan besi itu membatasi akses warga di Jalan Bekasi Timur Raya menuju Pasar Enjo.

Deni yang bekerja di dekat pelintasan mengatakan, mulanya celah itu tertutup rapat dengan deretan besi sehingga sulit untuk dilalui.

"Tembok (deretan besi) awalnya enggak bolong. Mungkin rusak karena tangan nakalnya siapa enggak tahu. Jadi tempat lalu lalang orang di situ buat ke pasar, pada nyeberang," kata Deni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com