Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Penghuni Rusun Marunda Hadapi Kekeringan, Pernah Angkat Ember Air ke Lantai Empat dari Gedung Sebelah

Kompas.com - 02/06/2023, 18:23 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis air bersih di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara, dalam beberapa tahun terakhir, menyiksa para penghuninya.

Seorang penghuni bernama Naim (38) bercerita, pernah suatu hari, air bersih sama sekali tak mengalir di gedungnya, Blok B.

Naim terpaksa meminta air bersih dari gedung sebelah, Blok A untuk keperluan sehari-hari.

Celakanya ia membawa air yang ditampung dalam ember tersebut seorang diri.

"Kan enggak ada lift, jadi naik tangga. Sementara, unit saya di lantai empat," ujar Naim saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

Baca juga: Krisis Air di Rusun Marunda, Ketua RT: Penghuni Putus Asa, Tiap Hari Komplain, Respons Pengelola Lambat

Bisa dibayangkan betapa lelah dan pegal seluruh badan Naim.

Tetapi Naim tidak punya pilihan lain. Sebab, ia dan keluarga sangat membutuhkan air bersih untuk memasak dan mandi sehari-hari.

"Mau enggak mau kita lakukan. Meskipun berat," timpal wanita yang merupakan ibu rumah tangga itu.

Untungnya, kondisi serupa tidak berlangsung setiap hari. Selama ini sebagian besar air bersih tetap mengalir meskipun hanya sedikit.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ia mengakalinya dengan membeli air isi ulang seharga Rp 8.000 per galon.

Baca juga: Krisis Air Bekepanjangan di Rusun Marunda, Mama Naim Terpaksa Mandikan Anak dengan Air Galon

Ia cukup kecewa dengan kondisi itu. Pengelola rusun dianggap lepas tangan terhadap krisis air bersih di rumah susun yang dibangun pada era Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo itu.

"Enggak ada (intervensi pengelola). Kami mikir sendiri cari airnya. Palingan kami inisiatif sendiri beli atau cari air di mana gitu," ujar Naim.

Kepala Unit Pengelola Rusun II Marunda Uye Yayat Dimiati mengakui adanya krisis air berkepanjangan di Rusunawa Marunda.

Uye mengatakan, pengelola berupaya mengatasi krisis air bersih. Caranya dengan mengalirkan air dari bak penampungan di suatu blok ke blok lain yang lebih kekurangan air.

Selain itu, PAM Jaya juga berencana membangun bak penampungan air yang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com