Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Meledak dan Sebabkan Kebakaran, Gardu PLN di Tambora Kerap Berbunyi

Kompas.com - 06/06/2023, 19:19 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gardu listrik milik PLN yang meledak diduga menjadi penyebab kebakaran sembilan rumah di Jalan Jembatan Besi RT 007 RW 003, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (6/6/2023).

Sebelum meledak, gardu listrik itu kerap berbunyi.

"Saya tarik ke belakang, ini gardu sering keluar suara 'tak tak tak'. Kami sebagai warga, biasa," ujar Ketua RW 003 Didi Mawardi saat ditemui di lokasi.

"Nah kenapa ini tiba-tiba meledak keluar asap. Lama-kelamaan malah membesar jadi api," lanjutnya lagi.

Baca juga: 9 Rumah di Tambora Kebakaran, Diduga karena Ledakan Gardu Listrik

Didi menyampaikan bahwa bunyi yang berasal dari gardu listrik PLN itu telah berlangsung sekitar enam bulan lalu.

Para warga, kata dia, sesungguhnya sudah mengajukan komplain kepada pihak PLN.

"Sering kami (lapor), karena pernah terjadi meledak. Kemudian mati lampu semua dia (pihak PLN) datang, udah nyala pulang lagi," jelas Didi.

Menurut dia, kebakaran bermula saat gardu tersebut meledak dan menimbulkan api.

Tak lama, kebakaran terjadi dan menghanguskan beberapa rumah milik warga.

"Kebakaran rumah, tidak ada kontrakan. Yang sebelah gardu itu warteg baru diisi, baru mau (ditempati) masih kosong. Sebelahnya, pom bensin itu habis ludes semuanya dilalap api," papar Didi.

Terkini, sebanyak 52 warga yang terdampak telah diungsikan ke pos RW dan musala untuk sementara waktu.

Baca juga: Kebakaran Bengkel Mobil di Kembangan, Pemilik Rugi hingga Rp 100 Juta

Sebelumnya Kasi Ops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Syarifuddin menyatakan, kebakaran melalap sembilan rumah.

Insiden itu pertama kali dilaporkan petugas damkar pada pukul 10.08 WIB.

"Pengerahan unit dan pengerahan akhir sebanyak 19 unit mobil damkar dengan 95 personel," ujar Syarifuddin.

Petugas bergegas memadamkan si jago merah pada pukul 10.12 WIB.

"Waktu selesai operasi pemadaman pukul 11.38 WIB. Situasi terkini pemadaman selesai," imbuh Syarifuddin.

Ia memastikan, tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Diperkirakan, total luas area yang terbakar hingga 150 meter.

"Estimasi kerugian sekitar Rp 650 juta," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com