Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Perbaiki Turap Rumah yang Jebol Hanya Pakai Bambu dan Karung Pasir, Ini Alasannya

Kompas.com - 07/06/2023, 16:10 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok mengaku telah memperbaiki dinding turap kediaman warga di Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, yang jebol pada Senin (5/6/2023).

Dinding turap jebol yang berlokasi di Jalan Kampung Kali Baru, Cilodong, itu diperbaiki pada Selasa (6/6/2023).

"Sudah dikerjakan (perbaikan) oleh satuan tugas. Memang penanganannya (perbaikan) sementara," ucap Kepala Dinas PUPR Kota Depok Citra Indah Yulianty kepada awak media, Rabu (7/6/2023).

Turap tersebut diperbaiki dengan memasang rangka bambu serta karung berisi batu dan pasir.

Baca juga: Turap Rumahnya Jebol 2 Kali, Warga Cilodong Minta Pemkot Depok Perbaiki secara Permanen

Citra menyebutkan, Dinas PUPR Kota Depok belum bisa memperbaiki dinding turap rumah warga yang jebol secara permanen.

Sebab, perbaikan secara permanen harus diusulkan dalam program resmi Dinas PUPR Kota Depok.

Dalam kesempatan itu, Citra menegaskan, kediaman warga tersebut sejatinya melanggar garis sempadan sungai (GSS).

"Selain itu, sebetulnya warga juga melanggar GSS," ucap Citra.

Baca juga: Petugas Sudin SDA Perbaiki Turap Rumah Warga Cilodong yang Jebol

Di sisi lain, Citra mengakui, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok belum menyiapkan rumah susun untuk merelokasi warga yang tinggal di bibir sungai.

Akan tetapi, menurut dia, Pemkot Depok pasti akan membantu warga.

"Belum ada (rusun untuk warga). Ya, tapi biasanya, namanya pemerintah, buat warga pasti bantu saja pada akhirnya," ucap Citra.

Sebagai informasi, rumah yang dinding turapnya jebol merupakan milik Madih (60). Dinding turap kediaman Madih sudah dua kali jebol.

Baca juga: Dinding Turap Jebol, Rumah Warga Cilodong Jadi Miring ke Arah Kali

Dinding turap pertama kali jebol dua pekan lalu. Kemudian, dinding turap kediaman Madih kembali jebol pada Senin lalu.

Dinding turap tersebut tergerus derasnya aliran kali yang berada tepat di belakang kediaman Madih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com