Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tafsiran Berbeda atas Deklarasi Kaesang "Depok Pertama", PKS Singgung "Calon Impor", PDI-P Tak Ingin GR

Kompas.com - 13/06/2023, 09:49 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Video Kaesang Pangarep yang menyatakan dirinya siap menjadi "Depok Pertama" menuai respons yang berbeda antara PKS, partai yang bertahun-tahun menjadikan kadernya sebagai wali kota Depok, dan PDI-P, partai tempat keluarga Kaesang bernaung.

Kaesang mengaku siap maju menjadi "Depok Pertama" melalui sebuah video yang diunggah dalam video berjudul "Klarifikasi, Saya Buka Suara" di kanal YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat pada Sabtu (10/6/2023).

Usai muncul video tersebut, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Depok langsung menyindir Kaesang sebagai calon wali kota "impor" atau berasal dari luar Depok.

Sementara itu, DPD DPI-P Depok masih belum yakin pernyataan Kaesang adalah bentuk deklarasi maju Pilkada Depok.

Baca juga: Kaesang Mendulang Suara Sebelum Berperang

 

 

PKS bereaksi, sebut tak pilih kepala daerah impor

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok Hermanto Setiawan memastikan, pihaknya tidak akan mengusung Kaesang Pangarep sebagai calon wali kota Depok.

Sebab, Kaesang bukan lah warga yang lahir dan besar di Depok.

"Kalau PKS sendiri, lebih mengutamakan orang Depok (yang menjadi calon Wali Kota Depok)," ucap Sekretaris DPD PKS Kota Depok Hermanto Setiawan, melalui sambungan telepon, Senin (12/6/2023).

Menurut dia, warga yang sudah lama tinggal Depok akan lebih bisa memahami persoalan di kota tersebut.

Selain itu, warga Depok juga dinilai lebih menjiwai saat menjadi pemimpin di kota itu.

Baca juga: Usai Kaesang Deklarasi Depok Pertama, PSI Komunikasi Dengan Relawan

"Karena dia akan lebih bisa menjiwai dan juga memahami permasalahan yang ada di Kota Depok," urai Hermanto.

 

Sementara itu, Hermanto berujar, calon Wali Kota Depok yang berasal dari luar kota tersebut alias sosok "impor", hanya mengandalkan popularitas semata.

Ia meyakini Kaesang yang besar di Solo tidak menguasai persoalan di Kota Depok secara mendetail.

"Kalau calon (Wali Kota Depok) 'impor', kami melihat hanya mengandalkan popularitas dan yang terlihat juga bisa jadi tidak menguasai permasalahan di Kota Depok dengan detail," tuturnya.

Di satu sisi, Hermanto mengakui, tak ada larangan bagi sosok "impor" yang ingin menjadi calon wali kota Depok.

"Sekali lagi, tidak ada larangan secara hukum. Silakan saja (maju calon Wali Kota Depok)," sebut dia.

Baca juga: Pernyataan Kaesang Siap Hadir Jadi Depok Pertama Dinilai Ambigu, Pengamat: Jangan-jangan Mau Launching Produk

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com