JAKARTA, KOMPAS.com - Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, tidak pernah lugas menjawab isu pencalonannya sebagai wali kota Depok pada Pilkada 2024 mendatang.
Perjalanannya terekam dalam lintasan pemberitaan. Ketika isu itu pertama kali muncul akhir Maret 2023 lewat salah satu akun Twitter, Kaesang sama sekali tidak memberikan komentar di tengah pro dan kontra yang muncul.
Ia baru berkomentar ketika Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengeskalasi secara serius isu tersebut. Terutama saat PSI memasang wajah Kaesang besar-besar dalam baliho di salah satu sudut Jalan Raya Margonda.
Baca juga: Usai Kaesang Deklarasi Depok Pertama, PSI Komunikasi Dengan Relawan
Tetapi, komentar yang disampaikan bernuansa guyonan sehingga menimbulkan keraguan publik, apakah Kaesang benar-benar berniat maju sebagai calon wali kota Depok?
Terbaru, Kaesang kembali bikin geger. Ia mengunggah video berisi pernyataannya siap menjadi "Depok pertama".
Bunyinya begini, "Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Shalom, Om swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. Saya Kaesang Pangarep, saya sudah mendapatkan izin dan restu dari keluarga saya. Insya Allah dengan ini saya siap untuk hadir menjadi Depok pertama. Mohon dukungannya, merdeka!" ujar Kaesang.
Dalam video itu, Kaesang mengenakan kemeja koko serba putih dan peci hitam. Khas busana politikus.
Kendati demikian, pernyataan Kaesang dalam video itu lagi-lagi tidaklah lugas. Kaesang memang dikenal kerap menampilkan sosok nyelenehnya di hadapan publik maupun media sosial.
Baca juga: PKS Sindir Kaesang Calon Wali Kota Impor karena Bukan Asli Depok
Misalnya saja, Kaesang sempat menjadi sorotan lantaran mengenakan baju bergambar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Kaesang juga pernah tertangkap kamera menggunakan kaos bergambar Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani Puan Maharani.
Agaknya video yang diunggah Kaesang itu patut diragukan tujuannya. Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Carta Poltika Yunarto Wijaya.
Menurut perspektif Yunarto, video itu bukanlah hal yang menunjukkan kepastian Kaesang untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok pada 2024.
Kalau dilihat secara cermat, kata Yunarto, Kaesang menggunakan kata 'Depok Pertama' yang dibumbui sudah direstui oleh keluarga seolah-olah ini video deklarasi politik.
Baca juga: Soal Kaesang Depok 1, Gibran: Idealnya Restu dari Warga
Ia menduga, apa yang dilakukan Kaesang itu sebagai sebuah gaya pemasaran atau marketing kontemporer yang memancing publik dan audiens dengan isu lain. Ujung-ujungnya merilis suatu produk.
"Penggunaan kata 'Depok Pertama' biasanya itu lebih mirip dengan istilah kalau orang mau buka cabang, entah itu restoran atau apa pun," ungkap Yunarto, dikutip dalam program Kompas Malam, Minggu (11/6/2023).