JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melakukan uji coba kereta inspeksi (CIT) pada Kamis (22/6/2023) dari Stasiun Halim, Jakarta Timur ke Stasiun Tegalluar, Bandung.
Para penumpang yang terdiri dari pejabat, awak media, hingga instansi terkait pun berkesempatan menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pertama kalinya.
Naya, salah satu penumpang mengaku senang, lantaran diberi kesempatan menjajal kereta api cepat tersebut.
"Pasti excited banget, apalagi keretanya dengan kecepatan sekitar 355 kilometer per jam," ujar Naya kepada Kompas.com.
Baca juga: Saat Luhut hingga Ridwan Kamil Jajal Kereta Cepat Jakarta Bandung...
Perempuan yang bekerja di industri media itu berkata, mulanya saat kereta melaju dengan kecepatan maksimal telinganya terasa bising.
Meski begitu, lama kelamaan ia merasa nyaman karena sudah terbiasa.
Dia juga merasa senang karena berkesempatan mencoba KCJB dalam waktu sekitar 35 menit saja.
"Sejauh ini sih nyaman ya walaupun tadi masih transisi beradaptasi karena kan pusing, kayak pengang tapi makin ke sini makin menikmati," terang Naya.
Dia juga menantikan, KCJB yang bakal resmi bisa digunakan oleh masyarakat pada Agustus 2023 mendatang.
"Kita belum tahu seperti apa karena masih uji coba, tapi (harapannya) dipastikan fasilitasnya, harganya, kecepatannya dan bisa ditambah kereta lainnya selain ke Bandung," ungkap Naya.
Baca juga: Jajal Kereta Cepat 360 Km per Jam, Menhub: Stabil, Bisa Jalan Tanpa Pegangan
Adapun uji coba dihadiri sejumlah pejabat yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Luhut menyampaikan bahwa uji coba menggunakan kereta inspeksi kali ini berjalan dengan lancar.
"Tadi semua (uji coba KCJB) berjalan dengan baik," ujar Luhut kepada wartawan di Stasiun Tegalluar.
Luhut yang mengenakan setelan kemeja putih dan celana hitam panjang itu juga sempat berbincang dengan para pekerja.
Luhut menilai, kereta yang bukan diperuntukkan bagi penumpang itu cukup nyaman. Gerbong kereta juga kedap suara, sehingga ia bisa berbicara tanpa harus meninggikan suara.
"Tingkat suara, kekedapan suara, kemudian kegoyangannya dan sebagainya itu betul-betul tadi sangat bagus," papar Luhut.
"Kami bisa rapat di dalam tanpa suara keras, (berbicara) dengan suara yang biasa saja jadi sangat baik," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.