Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Suara Bergetar, Maemanah Ceritakan Saat Sang Anak Tewas dalam Kebakaran di Tambora

Kompas.com - 10/07/2023, 17:46 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehilangan putra semata wayang menjadi pukulan berat bagi Maemanah (63), saat kebakaran melanda permukiman penduduk di Gang Lontar Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Dengan suara bergetar, Maemanah menceritakan detik-detik berpulangnya sang putra, Afriyanto (30), dalam kebakaran yang berlangsung pada Minggu (9/7/2023).

Ia mengatakan, anaknya itu meninggal dunia karena sesak napas lantaran terlalu banyak menghirup gas karbon dioksida dari asap kebakaran.

"Menurut teman-temannya sempat jatuh, tetapi dia bangun lagi. Terus dia sempat ngoceh-ngoceh karena pemadam terlambat datangnya," ujar Maemanah saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Senin (10/7/2023).

Baca juga: Satu Orang Tewas akibat Kebakaran yang Hanguskan 66 Rumah di Tambora

Afriyanto, kata Maemanah, ikut membantu memadamkan api yang meluluhlantakkan puluhan rumah di kawasan padat penduduk itu.

Ketika insiden terjadi, lanjut dia, korban bergegas memadamkan api yang berkobar di area belakang rumahnya.

Maemanah sendiri tak menyangka, bila si jago merah juga melalap rumah lantai dua yang dihuninya selama puluhan tahun.

Air mata Maemanah seketika berlinang, selama ia menceritakan kondisi sang putra saat peristiwa nahas itu terjadi.

"Ini (korban) menolong yang di belakang. Ibu sudah (ngungsi) di sekolahan kan singgahnya. Dalam hati saya kok enggak enak banget perasaan namanya anak kan," ungkapnya.

Baca juga: Rumah di Tambora Terbakar, 125 Personel Damkar Berjibaku Padamkan Api

Kala itu Maemunah mendengar Afriyanto pingsan di lokasi kejadian sekitar pukul 22.00 WIB.

Korban lalu dibawa ke posko pengungsian, yakni di Kompleks SDN Duri Utara 1-6.

"Belakang tubuhnya pada luka karena kena reruntuhan itu. Dia langsung (mengatakan) 'Mama udah enggak usah ke mana-mana di sekolahan aja. Afri enggak apa-apa di sini'," jelas Maemanah.

Tak ada lagi komunukasi antara anak dan ibu tersebut. Afriyanto hanya menitipkan ibundanya kepada warga, sementara dirinya masih berjibaku memadamkan api.

"Memang dia bilang, 'Mama gue mana, mama gue tolongin, tolongin mama gue ya', dia sempat ingat ke saya," sebut Maemanah.

Kini, percakapan terakhir itu yang menjadi memori terakhir dia bersama sang anak.

Baca juga: Duka Warga Tambora, Puluhan Rumah Hangus Dilalap Si Jago Merah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com