Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warga DKI Masih Berutang ke Pinjol, Pemprov DKI: Masyarakat Harus Tahu Risiko

Kompas.com - 12/07/2023, 14:47 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, semestinya warga DKI Jakarta yang masih berutang pada perusahaan pinjaman online (pinjol) sudah memahami risikonya.

Warga DKI Jakarta tercatat masih berutang Rp 10,35 triliun pada berbagai perusahaan teknologi finansial (tekfin) tersebut.

"Setiap masyarakat semestinya itu sudah tahu risiko. Pada saat ada pinjamannya, mudah ya, tapi sebetulnya ada risiko yang juga mereka harus ketahui," ujar Sri dalam rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: DPRD Soroti Utang Pinjol Warga Jakarta Tembus Rp 10,35 Triliun: Lebih Besar dari APBD Jogja!

Sri mengatakan, Pemprov DKI Jakarta saat ini memiliki tim percepatan akses keuangan daerah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Nantinya, tim itu akan melakukan sosialisasi yang berkaitan dengan masalah pinjol dan peningkatan pendapatan masyarakat Jakarta.

"Secara teori, jika pendapatan sudah cukup tentu mereka tidak perlu melakukan pinjaman online. Sehingga kita fokus ke bagaimana ke perkembangan UMKM, dan kewerausahaan," ucap Sri.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta diminta menyoroti utang pinjol warga yang mencapai Rp 10,35 triliun.

Permintaan itu disampaikan anggota DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin dan M Taufik Zulkifli dalam rapat bersama Pemprov DKI Jakarta mengenai perekonomian di Ibu Kota.

Baca juga: Jutaan Warga Jakarta Masih Berutang ke Pinjol, Totalnya Tembus Rp 10,35 Triliun

"Total utangnya ini fantastis Rp 10,35 triliun akumulasinya. Angka ini lebih besar dari APBD Yogyakarta, hampir setengah APBD Jawa Tengah," ujar Suhud di ruang rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta.

Berdasarkan data yang didapatkan Suhud, utang itu merupakan akumulasi pinjaman dari 2,38 juta akun warga DKI Jakarta.

Menurut dia, isu pinjol warga Ibu Kota ini tidak dapat dianggap enteng oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Misalnya satu orang punya dua akun saja, itu sudah satu juta orang warga Jakarta yang terjerat rentenir kira-kira," kata Suhud.

"Saya mempertanyakan, ini dibahas enggak dalam pembahasan ekonomi kita?" sambung dia.

Baca juga: Misteri Hilangnya Kepala Seksi yang Paksa PPSU Ngutang di Pinjol Terungkap, Ternyata Sedang Cuti dan di Luar Kota

Sementara itu, Taufik menegaskan bahwa permasalahan pinjol warga DKI Jakarta perlu dibahas lebih lanjut oleh Pemprov DKI Jakarta.

Dengan begitu, permasalahan pinjol yang menjerat warga Jakarta bisa terselesaikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com