Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pedagang di Pasar Cibubur Dibuat Bingung dengan Harga Ayam yang Tak Kunjung Turun

Kompas.com - 13/07/2023, 21:33 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang daging ayam di Pasar Cibubur, Jakarta Timur mengaku bingung dengan harga daging ayam yang masih belum turun sejak Idul Adha 2023.

Amien (23), salah satu pedagang daging ayam di pasar tersebut mengatakan, dirinya tidak tahu apa penyebab harga daging ayam tak kunjung turun.

"Enggak tahu gara-gara apa. Padahal pakan sama, retribusi sama, tapi kok (harga) enggak pernah turun ya? Mungkin pas Lebaran dapat ayamnya agak susah, kalau sekarang ayamnya banyak, harganya itu yang mahal," kata Amien saat ditemui Kompas.com di Pasar Cibubur, Rabu (12/7/2023).

Tidak kesulitan stok

Baca juga: Bingung Harga Ayam Tak Kunjung Turun, Pedagang di Pasar Cibubur: Padahal Stok Banyak

Pedagang daging ayam lainnya di Pasar Cibubur bernama Sutinah (58) mengaku bahwa saat ini ia tidak kesulitan mendapat stok ayam dari pemasok.

Karena itu Sutinah bingung dengan harga daging ayam yang sangat mahal dan tidak kunjung turun.

"Enggak tahu juga kenapa harganya terus naik. Kalau ayam pasti banyak, ayam itu ada aja ayam mah. Tapi ya harganya kayak gitu," jelas Sutinah.

Kurangi stok

Mahalnya harga daging ayam membuat Sutinah memilih untuk mengurangi stok atau jumlah pembelian ayam.

Jika biasanya ia membeli sekitar 50-70 ekor ayam dari pemasok, sudah sebulan ini hanya membeli sekitar 35-40 ekor saja.

Baca juga: Harga Daging Ayam Melonjak, Sejumlah Pedagang di Pasar Cibubur Tak Jualan

"Jadi ya sudah secukupnya kita aja, kita enggak mau kerugian, kalau kita ngambilnya banyak, nomboknya tetap banyak," ucap dia.

Nombok

Meski sudah mengurangi jumlah pembelian ayam, Sutinah mengaku harus menombok modal setiap hari gara-gara harganya yang kelewat mahal.

Ia mengungkapkan, harga daging ayam pada saat ini hampir menyentuh Rp 35.000 per kilogram (kg).

"Yang ayam belah empat itu kan dulu kita belanja cuma Rp 26.000 atau Rp 27.000, kita bisa jual Rp 28.000. Sekarang yang ukuran belah empat aja kalau kita modal itu Rp 34.000, kita jual cuma Rp 31.000 atau Rp 32.000 per ekor, nombok Rp 2.000," keluh Sutinah.

Baca juga: Harga Daging Ayam Meroket, Pedagang Pasar Cibubur: Kami Nombok Tiap Hari

Sutinah mengatakan, dirinya merasa malu kepada pembeli setiap kali ditanya mengapa harga daging ayam masih tetap mahal.

"Kita yang jual juga malu. Kasih tahu ke pembeli aja kita udah kehabisan akal. Kalau ditanya kok mahal sih ayam, kita mau, ngomong apa lagi. Lebaran sudah lewat, Idul Adha sudah, jadi sekarang keadaan kayak gini kita alasan apa lagi?" Keluh Sutinah.

Meski sudah dijual di bawah harga modal, kata Sutinah masih banyak pembeli yang yang protes.

"Pembeli aja yang kadang beli Rp 27.000, kita kasih harga Rp 30.000 udah pasti protes, sedangkan kita beli Rp 34.000-Rp 35.000 itu kita jual Rp 30.000- Rp 31.000 sekilo aja dia langsung protes 'kok potongannya kecil', ya memang ayam ukuran di bawah sekilo itu kan kecil banget, yang delapan ons sembilan ons. Tetap aja dia protes," tuturnya.

(Penulis: Wasti Samaria Simangungsong | Editor: Jessi Carina, Irfan Maullana, Nursita Sari).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com