JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang hansip di RT 012/RW 10 Kelurahan Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, bernama Nasip (56) dibacok usai bertugas pada Minggu (16/7/2023) pukul 03.30 WIB.
Peristiwa ini terjadi di depan Gang Haji Kuming, Jalan Kalisari III, Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, tepatnya 50 meter dari rumahnya.
"Saya lagi pulang habis jaga (meronda), saya kan hansip di sini. Saya mau masuk gang, dibacok dari belakang. Pas saya nengok, orangnya sudah pada enggak ada di belakang," ucap Nasip di lokasi kejadian, Senin (17/7/2023).
Baca juga: Dibacok Geng Motor Usai Ronda, Hansip di Kalisari: Jadi Takut, tapi Diberanikan Saja
Saat itu, Nasip tidak sadar bahwa bahu kirinya dibacok menggunakan senjata tajam (sajam). Ia merasa bahunya dipukul sebuah balok kayu.
Nasip pun tidak merasa panik ketika berbalik badan untuk melihat pelaku. Namun, ia hanya melihat lima remaja kabur dengan dua motor yang melaju kencang.
Karena tak sadar dibacok, Nasip melanjutkan perjalanannya menuju rumah seperti biasa.
Nasip mengatakan, kemungkinan pakaiannya sudah dibasahi darah sesaat setelah ia dibacok. Namun, karena mengira hanya dipukul balok kayu, Nasip tidak sadar bahwa pakaiannya basah.
Bahkan, ia masih bisa membakar sampah, meski bajunya berlumuran darah.
"Saya saja sempat bakar sampah pas pulang," kata dia.
Baca juga: Dibacok Geng Motor, Hansip di Kalisari: Lukanya Dalam, tapi Enggak Nyeri
Sembari menunggu sampah terbakar, Nasip duduk di teras dan bersandar pada tembok pembatas rumahnya dengan rumah tetangga.
Setelah itu, Nasip menuju tempat tidur untuk berbaring. Lantaran pakaiannya terasa basah, ia langsung menuju kamar mandi dan membuka bajunya.
Ternyata, pakaiannya basah akibat darah yang mengucur dari luka bacokan.
Setelah mengetahui bahwa bahunya terluka, Nasip mencoba menyentuh area tersebut. Pada saat itu, tangannya langsung mengenal luka yang disebabkan sajam.
"Saya juga sentuh pundak, lho benar ada luka. Saya kaget karena berasanya kayak dipukul kayu. Darah juga berceceran ternyata di lantai rumah dan nempel di dinding tempat saya duduk tadi," kata Nasip.
"Enggak kerasa perih atau gimana pas saya sentuh lukanya. Biasa saja sampai sekarang juga. Cuma tidurnya memang enggak boleh hadap ke kiri dulu, dikhawatirkan lukanya semakin parah," imbuh dia.