Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fatalnya Penganiayaan Mario Dandy Terhadap D, Sebabkan Fungsi Otak Rusak sampai Tak Bisa Pulih 100 Persen

Kompas.com - 20/07/2023, 19:10 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (20) terhadap D (17) mengakibatkan penderitaan yang berkepanjangan bagi korban.

Hal ini terungkap dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan Mario dan Shane Lukas (19) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).

Tak bisa pulih 100 persen

Dokter spesialis saraf Yeremia Tatang selaku dokter yang menangani D mengatakan, D tidak bisa pulih 100 persen usai mendapat penganiayaan sadis dari Mario.

Hal itu disampaikan Tatang saat ia dihadirkan sebagai ahli dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan Mario dan Shane.

Baca juga: Dokter Saraf Sebut Tendangan Mario Dandy Bikin D Tak Bisa Pulih 100 Persen

Awalnya Hakim Ketua Alimin Ribut Sujono bertanya apakah D bisa pulih.

"Menurut pendapat saudara, ini progresnya bisa pulih?" tanya Alimin kepada Tatang di ruang sidang utama Prof Oemar Seno Adji.

"Kalau 100 persen, sepertinya tidak," jawab Tatang.

"100 persen itu artinya selamanya?" tanya Alimin lagi.

"Iya, karena bagaimana pun juga, ini ada bekas luka permanen yang di area sana (di dalam kepala D)," jawab Tatang lagi.

"Ini bisa ambil contoh seperti dalam kasus orang stroke. Walaupun strokenya itu dalam tanda kutip semua faktor risikonya terkontrol, tapi tetap orang tersebut mengalami dalam tanda kutip disabilitas," sambung Tatang.

Dokter spesialis saraf itu juga memastikan bahwa kondisi motorik D tidak akan sama seperti sedia kala.

Hal itu diakibatkan trauma yang terjadi akibat penganiayaan yang dilakukan Mario.

Baca juga: Mario Dandy Kembali Tak Patuhi Jaksa, Tidak Pakai Kemeja Putih pada Sidang Hari Ini

"Hal ini juga berlaku ketika terjadi bekas luka. Di area dalam cedera tersebut dan menimbulkan bekas, itu tidak akan pulih 100 persen seperti semula," tutur Tatang.

Emosi meledak-ledak

Selain tak bisa pulih 100 persen, Tatang mengatakan bahwa D menunjukkan gejala eksplosif atau emosi meledak-ledak.

"Bisa enggak diharapkan masih bisa bersosialisasi, bisa beraktualisasi, dan sebagainya?" tanya Alimin kepada Tatang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com