Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Warga Cakung Terbakar Akibat Penanak Nasi Korslet

Kompas.com - 23/07/2023, 15:26 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah penanak nasi milik warga di Cakung, Jakarta Timur, diduga mengalami korsleting hingga menyebabkan rumahnya kebakaran, Minggu (23/7/2023).

Kebakaran di lantai dua rumah di Jalan Kampung Gempol, Cakung Timur itu terjadi sekitar pukul 11.21 WIB.

"Kronologinya, saat pakai penanak nasi, penghuni rumah melihat ada yang terbakar dan api mengenai kasur. Jadinya terjadi kebakaran," kata Satgas Sudin Gulkarmat Jakarta Timur sektor Cakung, Suruli Apip, di lokasi, Minggu.

Baca juga: Kebakaran Lapak di Cakung, Satu Korban Pingsan Tersengat Listrik

Pada saat itu, api langsung mengalami perambatan dari kasur ke seluruh ruangan di lantai dua.

Berdasarkan laporan yang diterima Suruli, api cukup besar sampai menembus plafon dan membuat rangka kayu pada atap hangus terbakar.

Suruli menuturkan, mulanya warga setempat berupaya memadamkan api secara mandiri menggunakan peralatan yang ada.

Akan tetapi, kobaran api sudah mencapai titik yang sulit dipadamkan oleh mereka

"Karena kebakaran sudah tidak bisa diatasi oleh warga, kami datang setelah mendapat laporan. Bagian yang sulit, dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran," ucap Suruli.

"Pas tiba, masih ada sedikit api di plafon dan bagian atap. Makanya (plafon) sampai ambruk. Alhamdulillah pemadaman bisa diselesaikan dalam waktu yang sebentar karena lokasi mudah diakses dan sumber airnya banyak," imbuh dia.

Baca juga: Agen Gas Elpiji di Pasar Rebo Terbakar, Pemilik Jadi Korban

Sudin Gulkarmat Jakarta Timur meluncurkan enam unit mobil pemadam kebakaran dan 30 personel.

Pemadaman dan lokalisir api langsung dilakukan agar tidak terjadi perambatan ke bangunan pada sisi kanan, kiri, dan belakang rumah tersebut.

Pemadaman selesai sekitar pukul 12.00 WIB dan tidak memakan korban jiwa atau korban luka bakar.

"Luasan area yang terbakar sekitar 120 meter persegi, kerugiannya ratusan juta rupiah, sekitar Rp 500 jutaan," pungkas Suruli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com