JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib sial dialami Rori (32), pemilik konter HP Hasan Cell di Jalan Raya Telaga Asih, Kampung Citra, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Sebab, anak buahnya kena tipu oleh dua orang tak dikenal dengan modus tukar uang receh atau koin.
Namun, tukaran uang koin yang dimasukkan ke dalam plastik itu ternyata tidak sepenuhnya berisi uang koin, tetapi juga ada bongkahan tanah.
Baca juga: Penjaga Konter HP di Cikarang Tertipu Modus Tukar Uang Koin, ternyata Isinya Tanah
Penipuan yang dialami anak buah Rori terjadi pada Jumat (21/7/2023). Saat itu, anak buahnya didatangi dua pelaku yang berniat menukar uang.
"Kejadian sekitar jam 03.00 WIB. Dua pelaku datang, dia bilang mau tukar uang receh koin, bilang ke karyawan saya," kata Rori saat ditemui Kompas.com di kiosnya, Kamis (27/7/2023).
Pelaku membawa plastik yang disebut berisi uang receh. Awalnya pelaku ingin menukar uang dengan nominal Rp 2 juta.
Namun, pegawai Rori hanya menyetujui untuk menukar uang senilai Rp 400.000 karena tidak membutuhkan banyak uang koin.
Proses tukar uang itu kemudian terjadi. Karyawan Rori menerima plastik yang dibawa pelaku.
Setelah pelaku pergi, korban baru sadar bahwa plastik yang diterima itu tak sepenuhnya berisi uang koin.
Baca juga: Kronologi Penjaga Konter HP di Bekasi Tertipu Modus Tukar Uang Koin dengan Tanah
"Setelah itu, pegawai bilangnya dia enggak sadar, tiba-tiba orangnya sudah pergi, pas dibongkar, dalamnya ternyata tanah," jelas Rori.
Modusnya, pelaku meletakkan uang koin dan tanah di dalam plastik yang sama.
Tanah itu dimasukkan di bagian tengah plastik agar tak terlihat. Sementara itu, bagian sisi plastik diisi sejumlah uang koin.
Jumlah uang receh diterima pegawai Rori ternyata hanya Rp 62.000. Sementara itu, pegawai Rori memberikan uang Rp 400.000 kepada pelaku.
"Tanah merah, kayak tanah kuburan gitulah. (Sementara) uangnya ya acak. Ada yang pecahan Rp 200, Rp 500. Itu semuanya koin, enggak ada yang Rp 1.000 atau kertas," ucap Rori.
Baca juga: Pelaku Penipuan Tukar Uang dengan Tanah Diduga Pemain Lama
Rori menduga, kedua pelaku sudah memahami lingkungan sekitar. Sebab, Rori tidak melihat pelaku melintas di jalan utama.