Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Bersitegang soal Pertanggungjawaban, Keluarga Sultan Kini Siap Mediasi dengan Bali Tower

Kompas.com - 09/08/2023, 07:27 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Sultan Rif'at, korban yang terjerat kabel optik milik PT Bali Towerindo Sentra, menyatakan kesiapan mereka untuk menempuh jalan mediasi dengan pihak perusahaan.

Ayah Sultan, Fatih, menyatakan sangat membuka diri apabila Bali Tower selaku pemilik kabel datang untuk bermediasi.

"Kami masih sangat membuka diri dan itu memang harapan kami," ujar Fatih saat dihubungi, Selasa (8/8/2023).

"Karena target kami adalah (kesembuhan) Sultan, bukan cari duit saya," tambah dia.

Kesiapan keluarga dalam melakukan mediasi didukung sejumlah pihak, antara lain Menko Polhukam Mahfud MD dan anggota DPRD DKI Jakarta.

Usai menemui keluarga Sultan, Jumat (4/8/2023), Mahfud mendorong agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan atau mediasi, hingga mendapatkan jalan keluar.

Baca juga: Mahfud MD Jenguk Sultan Rif’at Mahasiswa yang Terjerat Kabel Optik di RS Polri

"Untuk PT Bali Tower, menurut saya, memang perlu saling pendekatan yang lebih manusiawi, kekeluargaan, tidak ada lagi bicara formalitas uang, formalitas hukum, keadilan, dan sebagainya," ucap Mahfud kepada wartawan, Sabtu (5/8/2023).

Mahfud mengatakan, pihak keluarga Sultan menunjukkan sikap kooperatif saat ditemui. Hal itu menunjukkan ada peluang dilakukan mediasi.

Ia pun menuturkan, yang paling utama dalam setiap penyelesaian konflik diawali dengan mediasi.

Setelah mediasi, kedua pihak yang berkonflik bertemu dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi. Sebab, tujuan dari hukum adalah menyelesaikan konflik.

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, berharap polemik antara PT Bali Tower dan keluarga Sultan Rif'at agar cepat terselesaikan.

Ia mendorong Dinas Bina Marga DKI Jakarta harus berani memanggil manajemen PT Bali Tower dan keluarga Sultan untuk memediasi secara transparan.

Baca juga: Keluarga Sultan: Pemprov DKI Lebih Sayang Bali Tower Ketimbang Korban Kecelakaan

"Supaya bisa segera ada penyelesaian dan mendapatkan hasil yang happy ending," ujar Kenneth.

Sempat bersitegang

Kuasa Hukum PT Bali Towerindo Sentra, Maqdir Ismail (kiri kedua) saat konferensi pers mengenai kecelakaan mahasiswa akibat terjerat kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2023) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. KOMPAS.com/Tria Sutrisna Kuasa Hukum PT Bali Towerindo Sentra, Maqdir Ismail (kiri kedua) saat konferensi pers mengenai kecelakaan mahasiswa akibat terjerat kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2023) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Semula, pihak keluarga Sultan Rif'at dan Bali Tower sempat bersitegang terkait pertanggungjawaban atas insiden jeratan kabel fiber optik.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com