Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Udara di Kota Bekasi Pagi Ini Tidak Sehat, Lebih Buruk dari Jakarta

Kompas.com - 01/09/2023, 07:43 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kualitas udara di Kota Bekasi pada Jumat (1/9/2023) pagi ini, termasuk dalam kategori tidak sehat.

Berdasarkan data di situs resmi IQAir pada pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara Kota Bekasi tercatat di angka 154 AQI US.

Angka tersebut tergolong tinggi dan jauh dari kategori udara sehat. Kategori udara sehat berada di rentang angka 0-50.

Kualitas udara di Bekasi pagi ini juga lebih buruk dari Jakarta yang berada di angka 153.

Konsentrasi polutan dalam udara Kota Bekasi hari ini adalah PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 63,5 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi PM2.5 di Kota Bekasi saat ini 12.7 kali lebih besar dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Pagi ini Tidak Sehat, Terburuk Ketiga di Dunia

Sementara itu, cuaca di Kota Bekasi pagi ini berkabut dengan suhu 23 derajat celsius dengan kelembapan 83 persen, gerak angin 7,3 km/h, dan tekanan sebesar 1011 milibar.

Dalam tiga hari belakangan ini, nilai indeks kualitas udara di Kota Bekasi masuk kategori tidak sehat.

Karena kualitas udara yang tidak sehat meskipun masih di pagi hari, masyarakat di Kota Bekasi diimbau untuk mengenakan masker, menyalakan penyaring udara di rumah, dan menutup jendela.

Hindari juga beraktivitas di luar rumah atau outdoor agar terhindar dari paparan polusi yang bisa mengganggu kesehatan.

Baca juga: Aksi Perampokan Minimarket di Bekasi, Pelaku Todongkan Senjata Api ke Pegawai lalu Bawa Kabur Rp 40 Juta

Adapun, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto sebelumnya telah menginstruksikan agar pemadam kebakaran serta Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan penyemprotan di jalan raya protokol dan sekunder.

"Kita akan tambahkan dengan eco enzim jadi kita kerja sama dengan komunitas eco enzim seperti pas Covid-19 beberapa kali (penyemprotan) di Kota Bekasi," ucapnya.

Selain itu, mengajak masyarakat Kota Bekasi untuk tidak melakukan pembakaran sampah sebagai upaya menekan polusi udara.

"Camat dan Lurah turut mensosialisasikan dan mengantisipasi masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sampah. Efek dari pembakaran tersebut mengganggu kesehatan," kata Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com