Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Seken Tetap Ramai Peminat, Generasi Lama Justru Diminati

Kompas.com - 04/09/2023, 06:04 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peminat kendaraan sepeda motor seken atau motor bekas tetap ramai peminat. Motor generasi lama justru banyak diminati karena ada anggapan motor-motor lama memiliki kualitas material yang lebih baik dibanding generasi baru.  

Dani (44), salah satu pedagang motor bekas di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan menyebut, peminat kendaraan seken alami peningkatan.

Peningkatan itu dipengaruhi sejumlah faktor, salah satunya isu rangka sepeda motor baru generasi baru yang disinyalir mudah berkarat.

Karena isu tersebut, sejumlah pembeli lebih memilih motor bekas generasi lama dibandingkan keluaran baru.

"Ada segelintir konsumen yang ngaku takut sama motor keluaran tahun baru. Jadi hikmahnya itu alhamdulillah, jadi banyak yang beli motor seken, motor tahun lama," ujar dia saat ditemui di showroom-nya yang bernama Damitra Motor, Minggu (3/9/2023).

Baca juga: Isu Rangka eSAF Tak Ganggu Penjualan Motor Bekas, Pedagang: Honda Seken Tetap Banyak Peminatnya

Dani tak menampik sejumlah konsumen mencari kendaraan roda dua tahun lama karena ada permasalahan soal rangka.

Namun, konsumen yang memiliki kriteria seperti itu saat mencari motor bekas memang belum terlalu banyak.

Sebab, masih ada konsumen yang mencari motor bekas keluaran tahun anyar.

"Ada beberapa yang khawatir (soal rangka), tapi dikit banget. Pernah suatu waktu konsumen datang ke sini dan mencari motor seken yang tahunnya agak tua karena isu itu," ungkap Dani.

Meski isu rangka eSAF tengah membayangi, penjualan motor merek Honda tetap eksis.

Baca juga: Pedagang Motor Bekas Ngaku Tak Terlalu Perhitungkan Rangka Saat Jual-Beli

Namun lagi-lagi, motor Honda yang dicari adalah kendaraan roda dua produksi beberapa tahun lalu.

"Tetap sih masih banyak yang beli, Honda seken masih banyak juga dan banyak yang cari. Tapi memang untuk seken itu tahunnya mungkin agak lebih lama. Mungkin karena budget atau karena hobi, jadi mereka cari tahun yang lebih tua," ucap dia.

Rangka eSAF menjadi perbincangan hangat di dunia maya, khususnya bagi pecinta otomotif.


Rangka eSAF yang dikenalkan Honda pada 2019 disinyalir mudah keropos dan patah, sehingga bisa membahayakan pengendara yang menaikinya.

Kini, Kementerian Perhubungan, Komisi Nasional Keselamatan dan Transportasi (KNKT), dan PT Astra Honda Motor (AHM) tengah melakukan investigasi lanjutan soal polemik rangka eSAF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com