Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Bukan Pedagang Cuanki yang Dikeroyok The Jakmania Usai Laga Persija Vs Persib di Bekasi...

Kompas.com - 07/09/2023, 07:53 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi pedagang cuanki yang dikeroyok oleh suporter The Jakmania usai laga Persija Jakarta vs Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Sabtu (2/9/2023) kini telah sudah terang.

Ketua umum The Jakmania, Diky Soermano, mengatakan bahwa dirinya telah menemui korban. Dicky mengakui peristiwa penggeroyokan itu memang terjadi.

Namun, informasi tentang korban yang berprofesi sebagai pedagang cuanki sepenuhnya keliru.

Korban adalah Rahmat Hidayat, seorang penggemar sepak bola yang berniat menonton, tetapi tidak mendapatkan tiket masuk.

Baca juga: Bukan Pedagang, Korban yang Dipukuli Usai Laga Persija Vs Persib Ternyata Penonton yang Tak Dapat Tiket

"Dia (korban Rahmat Hidayat) katanya ke stadion mau nonton, cuma enggak dapat tiket," jelas Diky saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (7/9/2023).

Kronologi aksi penggeroyokan

Diky bercerita, kejadian penggeroyokan bermula ketika korban hadir untuk menonton laga panas Macan Kemayoran vs Maung Bandung.

Namun, sesampainya di Stadion Patriot Candrabhaga, korban tidak dapat tiket. Korban yang tak bisa masuk akhirnya memilih tetap berdiam di luar stadion sampai pertandingan selesai.

Setelah laga usai, situasi di luar stadion ternyata memanas. Kericuhan pun terjadi. Di pintu timur, korban melihat ada orang yang berkelahi dan ia mencoba melerai.

Baca juga: Kronologi Penonton Dipukuli Usai Laga Persija Vs Persib, Mau Melerai Malah Kena Amuk

"Mau melerai, enggak tahunya dia kena pukul, akhirnya dia dipukuli. Situasinya crowded (penuh sesak)," jelas Diky.

Rahmat seketika jadi korban salah sasaran. Ia dipukuli puluhan anggota The Jakmania yang mengamuk.

Video viral dan dinarasikan sebagai pedagang cuanki

Video aksi penggeroyokan terhadap Rahmat seketika viral. Dalam video tersebut, kaus hitam yang ia pakai bahkan tampak sobek. Ia juga terlihat lari dari kerumunan The Jakmania yang memukulinya.

Entah dari mana mulainya, narasi tentang Rahmat yang disebut sebagai pedagang cuanki ramai disebar di media sosial. Video itu juga diterima oleh Diky.

Penelusuran oleh Ketum The Jakmania itu selanjutnya dilakukan. Diky mencoba menelusuri keberadaan korban. Berhari-hari setelah kejadian penggeroyokan itu terjadi, Diky akhirnya menemui korban.

Baca juga: Kata Ketum The Jakmania Soal Dugaan Ada Pedagang Cuanki Dipukuli Usai Laga Persija Vs Persib

"Kami cari ke RSUD, kami cari kontaknya, kami telusuri, ketemu atas nama Rahmat Hidayat. Pengakuannya, ketika saya tanya situasinya seperti apa situasinya, saya tanya apakah tukang cuanki atau bukan, dia bilang bukan," jelas Diky.

Pertemuan itu selanjutnya berujung saling memaafkan.

Diky menuturkan, urusan dengan korban sudah selesai dan korban juga telah diberikan santunan atas apa penggeroyokan yang terjadi.

"Sudah (urusan selesai). Kami sudah kasih bantuan dan mengklarifikasi bahwa yang bersangkutan bukan pedagang cuanki, sudah diluruskan," imbuh Diky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com