JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy menggunakan MRT untuk berangkat ke kantor sejak 2019.
Menurut dia, naik transportasi umum ke tempat kerjanya membawa manfaat.
“Untuk saya sendiri, saya merasa sebetulnya enggak (merasa) terlalu (sulit naik transportasi umum). Ini lebih banyak manfaatnya untuk diri saya,” Muhadjir kepada Kompas.com saat diwawancarai di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2023).
Baca juga: Saat Menko PMK Muhadjir Naik MRT dan Tak Ada yang Mengenali, Nyaman Jadi Bukan Siapa-siapa...
Beberapa manfaat yang dirasakan Muhadjir adalah dirinya menjadi lebih sehat.
Dia juga mencoba untuk berkontribusi mengurangi kepadatan lalu lintas yang berdampak pada polusi udara.
“(Pilih jalan kaki untuk) menjaga endurance (ketahanan tubuh) dan kesehatan. Yang kedua, walaupun mungkin andilnya kecil, (ingin) ikut mengurangi kepadatan lalu lintas,” papar dia.
“Kemudian juga (untuk mengurangi) polusi karena polusi besar sekali,” lanjut Muhadjir.
Dari rumah dinasnya di Komplek Menteri Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Muhadjir jalan kaki sekitar 1,5 kilometer ke Stasiun MRT Istora Senayan.
Baca juga: Ngintilin Menteri Jokowi Ngantor Tanpa Mobil Dinas, Asik Naik MRT dan Jalan Kaki...
Dalam seminggu, dia jalan kaki ke kantor setidaknya dua kali.
“Biasanya Rabu sama Kamis. Kemudian, Jumat naik sepeda ke kantor karena sudah ditunggu juga (oleh) para pegawai untuk olahraga Jumat,” imbuh Muhadjir.
Secara keseluruhan, jarak dari rumah Muhadjir ke kantornya sekitar 8-10 kilometer.
Apabila berjalan kaki dan naik sepeda, Muhadjir memilih rute memutar melalui Senayan agar jaraknya lebih panjang.
“Supaya agak panjang (rutenya) putar dulu ke Senayan. Nanti kira-kira (jaraknya) 20 kilometer,” celetuk dia.
Baca juga: Menjajal JPM Dukuh Atas, Hemat Waktu dan Tenaga dari Stasiun MRT ke LRT Dukuh Atas
Muhadjir berharap, masyarakat bisa turut memanfaatkan fasilitas transportasi umum yang telah disediakan pemerintah.
Sebab, memiliki dampak yang baik bagi berbagai aspek.
“Multiplier effect-nya besar, terutama untuk menjaga keamanan dan kesehatan. Sekarang ini, ongkos biaya yang dikeluarkan pemerintah sebagian besar adalah akibat gaya hidup masyarakat, bukan dari penyakit yang betul-betul tak bisa dihindari,” terang Muhadjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.