Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejaten Shelter Bakal Investigasi Penyebab Kematian Anjing Dalam Karung di Tanjung Duren

Kompas.com - 15/09/2023, 16:32 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pejaten Shelter akan menginvestigasi penyebab kematian seekor anjing yang ditemukan di dalam karung yang tergeletak di Jalan Dukuh, RT 005 RW 006, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (14/9/2023).

Kuasa Hukum Pejaten Shelter Stein Siahaan menyebut pihaknya bakal mendalami segala hal, termasuk apakah anjing itu kemungkinan mati karena disiksa ataupun penyebab lainnya.

"Kami mau coba cari tahu kematiannya karena apa, karena kepanasan apa karena penganiayaan," ujar Stein saat dihubungi, Jumat (15/9/2023).

Adapun penemuan anjing berbulu hitam ini pertama kali dilaporkan oleh warga. Pihak Pejaten Shelter lantas meminta pelapor untuk membuka karung, namun ia enggan karena takut.

Baca juga: Dievakuasi karena Gigit Warga, Seekor Anjing Tewas Dalam Karung di Tanjung Duren

"Akhirnya kami kirim driver untuk mengambil ke sana. Ternyata pada saat driver sampai ke sana posisinya (karung) belum dibuka, dan ada di dekat pos sekuriti," jelas Stein.

Ketika karung dibuka, hewan tersebut sudah dalam kondisi tak bernyawa dengan kaki yang diikat. Berdasarkan informasi yang diterima Stein, anjing dimasukkan ke dalam karung oleh petugas damkar yang mengevakuasinya.

"Salah satu hansip atau sekuriti sempat memberikan keterangan, 'Iya, itu (anjing) dikarungin sama damkar'" tutur Stein.

"Karena sudah berhari-hari berkeliaran di sini. Berhari-hari juga dikejar sama damkar dan ketangkap, akhirnya dikarungin," lanjut dia menirukan ucapan petugas sekuriti.

Baca juga: Kronologi Anjing Ditemukan Tewas Dalam Karung di Tanjung Duren, Kakinya Terikat

Ia pun mempertanyakan sikap petugas damkar meninggalkan anjing yang telah dievakuasi di lokasi kejadian. Lazimnya, menurut dia, hewan yang dievakuasi dibawa ke Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) terdekat.

"Keterangannya itu memang dua orang yang berbeda dan itu sama. Tetapi kami tidak berani menuduh, makanya kami akan menginvestigasi hal ini," ucapnya.

Dievakuasi karena meresahkan

Sementara itu, Kepala Seksi Kerja Sama dan Kehumasan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Mochamad Arief membenarkan bahwa anjing dievakuasi oleh petugas damkar dari Sektor Tanjung Duren. Arief berkata, anjing menggigit beberapa warga. Alhasil, warga melapor kepada petugas damkar agar anjing itu dievakuasi.

"Iya, yang mengangkut (evakuasi) damkar," kata Arief saat dihubungi.

Namun, ia mengaku tak mengetahui apakah petugas memasukkan anjing itu ke dalam karung.

"Saya enggak tahu persis, dimasukkin ke karung apa diikat, informasi yang masuk memang kakinya diikat supaya enggak ini (melawan), begitu," terang Arief.

Baca juga: Kritik Tajam Hotman Paris ke Polisi dalam Kasus Bendera Merah Putih di Leher Anjing

Dia mengeklaim, anjing tersebut masih hidup saat dievakuasi. Kala itu, ada warga yang bersedia merawatnya, sehingga anjing ditempatkan di pos RW sambil menunggu calon pemiliknya datang.

"Petugas setelah mengamankan dan (anjing) sudah tidak membahayakan ke masyarakat, ditinggal karena ada yang minta," ungkapnya.

Belum sampai ke tangan calon pemiliknya, anjing malang itu pun mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com