Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajal LRT TMII-Dukuh Atas di Jam Kerja yang Padat Penumpang, Celingak-celinguk Cari Bangku Kosong

Kompas.com - 22/09/2023, 11:47 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Moda transportasi Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek kini menjadi salah satu andalan warga Jakarta untuk menunjang mobilitas harian, termasuk berangkat kerja.

Hal ini tampak dari pantauan Kompas.com di Stasiun LRT Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sejak pukul 09.10 WIB, ketika satu per satu warga mulai berdatangan, menanti kereta LRT yang akan mengangkut mereka tiba.

Suasana Jumat (22/9/2023) pagi itu tidak terlalu ramai. Hanya ada lima bangku panjang pada peron dua, yang masing-masing diduduki 2-4 orang. Saya salah satunya.

Setelah tiga menit menanti, akhirnya kereta menuju Stasiun Dukuh Atas pun tiba.

Baca juga: LRT Jabodebek pada Akhir Pekan, Ramai Dipadati Penumpang yang Ajak Keluarga Jalan-jalan

Begitu masuk kereta, saya tertegun sejenak, "celingak-celinguk" berusaha mencari bangku mana yang sekiranya masih kosong. Hasilnya pun nihil.

Ya, kereta LRT menuju Stasiun Dukuh Atas masih terbilang padat pada jam kerja. Situasi ini berbanding terbalik dengan situasi Stasiun TMII yang sepi.

Karena tak menemukan bangku kosong, saya bersama beberapa penumpang lainnya pun pasrah berdiri dan menggantungkan satu tangan pada pegangan kereta di atas kepala kami.

Meski sudah berpegangan erat, sesekali saya masih oleng kanan-kiri, depan-belakang, berusaha menyeimbangkan badan setiap kereta mengerem.

Kalau dilihat sekilas, penumpang LRT Jabodebek di jam kerja rupanya cukup beragam. Ada anak muda dengan tanda pengenal kepegawaiannya, ada pula orangtua hingga lansia yang duduk berjajar di bangku kereta.

Baca juga: Mudahkan Akses ke Stasiun LRT TMII, Wisatawan di TMII Bisa Naik Shuttle Gratis

Sepanjang perjalanan, mata saya disuguhi pemandangan apik gedung-gedung pencakar langit ibukota yang bersanding dengan langit cerah.

Sesekali saya tak lupa melirik kursi mana yang sudah kosong. Nyatanya, kursi masih tetap penuh hingga 20 menit pertama perjalanan dari Stasiun TMII.

Barulah ketika pengeras suara mengumumkan stasiun tujuan berikutnya adalah Stasiun LRT Kuningan, sejumlah penumpang pun mulai beranjak dari tempat duduknya untuk bersiap turun. Akhirnya, saya mendapatkan bangku kosong untuk duduk sejenak.

Meski sebagian besar penumpang tampak sudah turun di Stasiun LRT Kuningan dan Stasiun LRT Rasuna Said, namun isi dalam kereta ternyata masih cukup penuh.

Sampai tibalah kereta ini di stasiun tujuan akhir yakni Stasiun LRT Dukuh Atas. Saya dan semua penumpang pun turun di stasiun ini.

Adapun perjalanan dari Stasiun LRT TMII menuju Stasiun LRT Dukuh Atas memakan waktu selama 32 menit dengan tarif Rp 5.000 untuk semua rute sampai akhir September ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com