Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amarah Anak di Cimanggis Depok, Nekat Tikam Ayah Kandung gara-gara Masalah Harta Keluarga

Kompas.com - 04/10/2023, 07:58 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang anak berinisial RTL (27) nekat menikam ayah kandungnya sendiri, S (64), di rumah korban di Kampung Tipar, Kelurahan Mekarsari, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (3/10/2023) siang.

Parahnya, peristiwa tersebut dipicu oleh masalah harta keluarga yang sebelumnya tengah dibicarakan oleh korban dan pelaku.

Kronologi

Kapolsek Cimanggis Kompol Arief Budiharso mengatakan, peristiwa penikaman berlangsung spontan setelah korban dan pelaku terlibat cekcok di pekarangan rumahnya.

Baca juga: Anak Tikam Ayahnya di Cimanggis Depok, Pelaku Terbawa Emosi Saat Obrolkan Harta Keluarga

Emosi keduanya tersulut sampai akhirnya RTL menikam sang ayah menggunakan sebilah pisau dapur.

"Senjata yang digunakan adalah pisau dapur. Sebenarnya awalnya bapak dengan anak ini mau ngobrol lah ya, mediasi, mau ngobrol bersama, diskusi. Akan tetapi di tengah perjalanannya ada luapan emosi lah, memicu adanya penusukan tersebut," ungkap Arief di Polsek Cimanggis, Selasa sore.

Permasalahan ini, kata Arief, menyangkut harta keluarga. Saat itu, korban sedang berdiskusi dengan RTL mengenai penjualan bangunan ruko yang dilakukan tanpa sepengetahuan sang anak.

"Ada permasalahan keluarga, yang intinya masalah harta keluarga. Jadi ada beberapa harta keluarga yang dari bapaknya ini mau dijual tanpa konfirmasi dengan anaknya," jelas Arief.

"Sehingga anaknya menanyakan, kenapa harus dijual. Di situlah timbul perdebatan," sambungnya.

Adapun korban saat ini sedang menjalani perawatan insentif di Rumah Sakit Tugu Ibu Mekarsari, Cimanggis.

Baca juga: Anak Tikam Ayahnya di Cimanggis Depok, Darah Tercecer hingga 10 Meter

Sementara itu, pelaku yang merupakan anak ketiga dari korban sudah diamankan di Polsek Cimanggis.

Darah tercecer di depan rumah korban

Berdasarkan pantauan Kompas.com di tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa pukul 13.40 WIB, tampak jelas ceceran darah yang terbilang banyak dan masih berwarna merah di depan rumah korban.

Namun, sebagian ceceran darah sudah ditimpa pasir, sedangkan sebagian lagi dibiarkan begitu saja.

Selain di depan rumah korban, titik-titik darah juga tersebar hingga sekitar 10 meter dari TKP.

Menurut penuturan saksi Suyut Subekti (63), darah menetes sejauh itu lantaran warga membopong korban yang sudah lemas tergeletak di jalan depan rumahnya untuk segera dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Anak yang Tusuk Ayah di Depok Disebut Emosi Aset Keluarga Ingin Dijual Tanpa Izin

"Dia sudah lemas terkapar, terus ditolongin dibawa ke Pak RT yang kebetulan orang kesehatan. Dibopong, terus dibawa ke rumah sakit," kata Suyut yang juga tetangga korban dalam wawancara di lokasi.

Korban selamat

Setelah berhasil dilarikan ke rumah sakit dan menjalani perawatan, S dikabarkan selamat dari maut.

"Korban saat ini dirawat di RS Tugu Ibu Mekarsari Cimanggis Depok dan masih dalam keadaan hidup. Sedang dalam penanganan pihak rumah sakit," kata Arief.

Diketahui S adalah seorang duda yang ditinggal meninggal oleh istrinya. S sudah setahun menetap di tempat tinggalnya saat ini.

(Tim Redaksi: Wasti Samaria Simangunsong, Fabian Januarius Kuwado, Irfan Maullana, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com