JAKARTA, KOMPAS.com - Satpam RW 03 Cipinang, Agus (55), mengatakan, para remaja yang terlibat aksi tawuran di wilayahnya kabur usai mendengar bunyi klakson mobil, Selasa (3/10/2023) sore.
Aksi tawuran antara dua kelompok remaja terjadi di Jalan Kramat Kosambi, Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, tepatnya di pertigaan dekat Jalan Perikani III.
"Ada mobil tiba-tiba klakson, mereka lari ke arah lain," terang dia kepada Kompas.com, Jumat (5/10/2023).
Baca juga: Pelajar Tawuran di Cipinang Pulogadung, Satpam: Tiba-tiba Ramai, Enggak Tahu dari Mana
Agus memang tidak berada tepat di lokasi kejadian. Sebab, ia sedang berada di Jalan Perikani IV.
Jalanan itu merupakan gang buntu yang berada di sebelah kiri Jalan Perikani III, jika datang dari arah Pos RW 03 di Jalan Perikani.
Ia sedang mengobrol dengan seorang tetangga saat tiba-tiba mendengar suara berisik.
Saking banyaknya orang yang bersuara, tidak ada kata-kata yang jelas terdengar.
"Tiba-tiba sudah terjadi tawuran. Mereka dari dua arah, dan bertemu di tengah-tengah pertigaan Jalan Perikani III. Mereka saling beradu. Enggak tahu itu anak-anak mana," jelas Agus.
Baca juga: Ada Tawuran Pelajar di Cipinang Pulogadung, Warga: Ini Pertama Kalinya
Tawuran memang tidak berlangsung lama, yakni hanya sekitar satu menit. Sebab, saat itu ada mobil yang membunyikan klakson.
Dari ujung gang, Agus melihat anak-anak itu kabur. Tidak lama, sebuah mobil melintas sambil membunyikan klakson.
"Yang punya mobil saya kenal, dia warga sini. Katanya spontan saja dia bunyiin klakson. Pas mobil tiba-tiba klakson, mereka (pelaku tawuran) lari," tutur dia.
Setelah situasi kembali kondusif, Agus memberanikan diri keluar dari Jalan Perikani IV menuju Jalan Kramat Kosambi.
Jalanan yang tadinya bersih dipenuhi dengan sisa-sisa tawuran, yakni bambu utuh dan beberapa bambu yang sudah patah, serta beberapa bata merah.
Baca juga: Sebelum Tawuran, Sekelompok Remaja di Cipinang Keliling Kompleks untuk Survei
"Mereka tawuran pakai bambu dan bata merah soalnya mereka (bambu dan bata merah) enggak ada di jalanan ini (sebelum para pelajar tawuran)," pungkas Agus.
Sebelumnya, beredar sebuah rekaman kamera CCTV yang menunjukkan aksi tawuran antara dua kelompok pelajar.
Dalam rekaman itu, sebagian besar pelaku masih mengenakan seragam sekolah. Ada aksi saling kejar, pemukulan terhadap beberapa lawan, dan saling pukul dengan bambu.
Dalam narasi yang beredar, anak-anak itu langsung kabur usai dibubarkan oleh seorang warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.