JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat dibuat "geregetan" dengan kelakukan pengiring kendaraan pembawa jenazah yang kerap ugal-ugalan di jalan saat menuju pemakaman.
Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, mengaku kerap melihat kelakuan kendaraan pengiring jenazah yang ugal-ugalan di jalan yang berpotensi membahayakan orang lain.
"Saya pribadi bukan sekali dua kali melihat 'pengawal' mobil jenazah yang terkesan overacting," ucap Reza kepada Kompas.com, dikutip Jumat (6/10/2023).
Baca juga: Disamakan dengan Koboi Jalanan, Pengiring Jenazah yang Ugal-ugalan Dinilai Harus Dijerat Hukum
"Sampai saya membatin, 'almarhum sudah tenang, tapi malah pengawalnya yang lebay'," ucap Reza melanjutkan.
Menurut Reza, ada beberapa hal yang membuat rombongan pengiring jenazah seenaknya mengganggu pengguna jalan lainnya, salah satunya karena sikap arogansi.
"Arogansi campur salah kaprah," kata Reza.
Reza menjelaskan, dalam Undang-undang Lalu Lintas memang memberikan memberikan privilese bagi ambulans. Kebanyakan, jenazah memang dibawa oleh mobil ambulans.
"Nah, karena jenazah dibawa pakai ambulans, para pengantarnya menganggap mereka juga mendapat privilese itu," ucap Reza.
Baca juga: Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, Sopir Truk Trailer di Cilincing Kehilangan Uang dan Ponsel
Selain itu, Reza menilai kehirauan pada risiko dan konsekuensi perbuatan memang menurun dalam situasi kerumunan, tak terkecuali dengan rombongan pengiring mobil jenazah.
"Jadi, pengantar jenazah merasa perilaku ugal-ugalan mereka tidak akan berdampak hukum," kata dia.
Kendati demikian, kata Reza, pelanggaran yang dilakukan rombongan pengiring jenazah tak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan "koboi jalanan".
"Koboi jalanan yang menodong-nodongkan senjata, patut diproses hukum. Pengawal mobil jenazah yang ngawur di jalan juga patut diperlakukan demikian," ucap Reza.
Baca juga: Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, Sopir Truk Trailer Lapor ke Polisi
Melihat fenomena pengiring jenazah yang tidak taat peraturan itu, Reza meminta polisi jangan status quo atau diam saja seperti kasus-kasus sebelumnya.
"Polisi perlu tegas terhadap siapa pun yang memperlihatkan arogansi di jalan raya, terlebih ketika arogansi itu mengacaukan lalu lintas dan membahayakan sesama pengguna jalan," ucap Reza.
Seperti diketahui, belum lama ini ada dua kasus yang melibatkan rombongan pegiring jenazah viral di media sosial, salah satunya pemukulan terhadap sopir truk trailer di Cilincing, Jakarta Utara.